Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur di Bali. KEK ini difokuskan pada pelayanan kesehatan bertaraf internasional, terutama melalui Bali International Hospital yang dikelola BUMN. Peresmian ini diharapkan dapat mengurangi jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berobat ke luar negeri dan mencegah kebocoran devisa negara. Pembangunan KEK Sanur merupakan langkah strategis untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas tinggi di dalam negeri. Dengan fasilitas kesehatan yang setara dengan standar internasional, diharapkan masyarakat tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk berobat ke luar negeri.
Menangani Kebocoran Devisa Akibat Pengobatan di Luar Negeri
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa sekitar dua juta WNI berobat ke luar negeri setiap tahunnya. Hal ini mengakibatkan kerugian negara mencapai sekitar Rp 150 triliun per tahun akibat keluarnya devisa. KEK Sanur diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan ini. Dengan adanya fasilitas kesehatan terpadu di KEK Sanur, diharapkan dapat menekan angka pengobatan di luar negeri dan menyelamatkan devisa negara.
Bali International Hospital Sebagai Andalan KEK Sanur
Bali International Hospital, yang merupakan bagian integral dari KEK Sanur, diharapkan menjadi rumah sakit rujukan internasional di Bali. Rumah sakit ini dikelola oleh BUMN dan dilengkapi dengan teknologi serta tenaga medis yang mumpuni. Fasilitas kesehatan yang lengkap dan modern di Bali International Hospital diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh perawatan kesehatan berkualitas tinggi tanpa perlu pergi ke luar negeri.
Keunggulan Bali International Hospital
- Dilengkapi dengan teknologi medis terkini.
- Dilayani oleh tenaga medis profesional dan berpengalaman.
- Menawarkan berbagai layanan kesehatan spesialis.
- Menyesuaikan standar pelayanan kesehatan internasional.
KEK Sanur: Integrasi Kesehatan dan Pariwisata
KEK Sanur tidak hanya fokus pada sektor kesehatan, tetapi juga mengintegrasikan sektor pariwisata. KEK ini memiliki luas 41,26 hektar dan berlokasi di tepi Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu. Integrasi sektor kesehatan dan pariwisata diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Bali. KEK Sanur akan menjadi destinasi kesehatan yang menarik sekaligus menawarkan keindahan alam pantai Sanur. Konsep ini menjadikan KEK Sanur sebagai KEK kesehatan pertama di Indonesia yang juga berorientasi pada pariwisata. KEK Sanur, yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022, merupakan proyek ambisius yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan adanya fasilitas kesehatan bertaraf internasional, diharapkan dapat mengurangi beban keuangan negara dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Keberadaan KEK Sanur juga berpotensi meningkatkan sektor pariwisata di Bali dengan memadukan keindahan alam dan fasilitas kesehatan berkelas dunia. Suksesnya KEK Sanur akan menjadi contoh bagi pengembangan KEK serupa di daerah lain di Indonesia.