Bank Mandiri berhasil meningkatkan peringkat Environmental, Social, and Governance (ESG) dari lembaga pemeringkat global MSCI. Peringkat ESG Bank Mandiri naik dari BBB menjadi AA, sebuah lompatan signifikan yang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
Kenaikan dua tingkat ini menempatkan Bank Mandiri sebagai bank nasional dengan peringkat ESG tertinggi di Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4. Hal ini merupakan bukti nyata dari strategi keberlanjutan yang telah dijalankan secara intensif oleh Bank Mandiri.
ESG rating dari MSCI merupakan tolak ukur penting bagi investor global. Peringkat yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola secara efektif dan berkelanjutan. Peningkatan ini merupakan hasil dari transformasi ESG menyeluruh yang dilakukan Bank Mandiri sepanjang tahun 2024.
Transformasi ESG Bank Mandiri
Transformasi ESG Bank Mandiri mencakup berbagai aspek, mulai dari penguatan proses bisnis dan tata kelola hingga inisiatif lingkungan dan sosial yang inovatif. Bank Mandiri telah mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnisnya secara menyeluruh.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim. Komitmen terhadap keberlanjutan bukan sekadar kewajiban, tetapi juga peluang strategis untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Bank Mandiri memiliki kerangka kerja ESG yang komprehensif dengan visi “Becoming Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future”. Visi ini menjadi landasan bagi semua kebijakan, program, dan inisiatif Bank Mandiri dalam menghadapi tantangan global menuju ekonomi hijau.
Inisiatif Strategis Bank Mandiri untuk Keberlanjutan
Bank Mandiri telah meluncurkan berbagai inisiatif strategis dalam upayanya mewujudkan visi keberlanjutan. Salah satu yang menonjol adalah peluncuran Green Bond senilai Rp10 triliun dan ESG Repo pertama di Indonesia senilai US$500 juta.
Dana dari instrumen-instrumen ini dialokasikan untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan, seperti energi terbarukan dan transportasi bersih. Hal ini menunjukkan komitmen nyata Bank Mandiri dalam mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon.
Bank Mandiri juga telah menetapkan target ambisius untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) operasional pada tahun 2030 dan NZE pembiayaan pada tahun 2060 atau lebih cepat. Target ini sejalan dengan komitmen global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Implementasi Inisiatif Hijau
Pada tahun 2024-2025, Bank Mandiri menerapkan berbagai inisiatif hijau, termasuk Climate Risk Stress Testing (CRST), Sustainable Finance Framework (SFF), dan Transition Finance Framework (TFF).
Peluncuran fitur Livin’ Planet juga bertujuan untuk mengurangi emisi karbon. Pada tahun 2025, Bank Mandiri berhasil menghitung emisi pembiayaan (financed emission) yang mencakup 56% dari total portofolio pinjaman, sebuah kemajuan yang signifikan.
Komitmen Terhadap Inklusi dan UMKM
Bank Mandiri tidak hanya fokus pada lingkungan, tetapi juga pada aspek sosial, khususnya pemberdayaan UMKM. Program Hyperlocal UMKM memberikan dukungan promosi kepada debitur mikro terpilih melalui kolaborasi dengan konten kreator media sosial.
Program ini membantu UMKM meningkatkan visibilitas dan akses ke pasar digital. Bank Mandiri berkomitmen untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui inisiatif-inisiatif seperti ini.
Dengan menggabungkan inovasi digital, kebijakan pembiayaan yang bertanggung jawab, dan komitmen terhadap keberlanjutan, Bank Mandiri terus bertransformasi menuju masa depan yang lebih hijau dan inklusif. Peningkatan peringkat ESG ini merupakan bukti nyata keseriusan komitmen tersebut.
Kesimpulan
Peningkatan peringkat ESG Bank Mandiri menjadi AA oleh MSCI merupakan pencapaian luar biasa yang menunjukkan komitmen kuat perusahaan terhadap keberlanjutan. Inisiatif-inisiatif yang telah dan akan dijalankan menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar slogan, tetapi strategi bisnis yang terintegrasi dan berdampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan.
Ke depannya, diharapkan Bank Mandiri dapat terus menjadi pemimpin dalam sektor perbankan berkelanjutan di Indonesia, menginspirasi bank lain untuk mengikuti jejaknya dalam membangun ekonomi yang lebih hijau dan inklusif. Peran Bank Mandiri dalam mendukung transisi energi dan pembangunan rendah karbon sangat penting bagi keberhasilan Indonesia mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Peningkatan ini juga dapat menarik minat investor asing yang semakin peduli terhadap aspek ESG dalam berinvestasi. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan daya saing Bank Mandiri di pasar global.