Bima Perkasa Jogja (BPJ) menelan kekalahan telak 58-106 dari Pelita Jaya dalam pertandingan kandang terakhir Reguler Series Indonesian Basketball League (IBL) 2025. Ketidakhadiran Kierell Green menjadi kendala besar bagi BPJ, yang kesulitan menghadapi dominasi Pelita Jaya di area paint dan akurasi tembakan tiga angka lawan.
Kekalahan ini terjadi di GOR Pancasila UGM, Sleman, Sabtu (7/6/2025). Meskipun demikian, asisten pelatih BPJ, Yanuar Dwi Priasmoro, tetap memberikan apresiasi atas perjuangan para pemainnya.
Kekalahan Telak di Kandang Sendiri
Tanpa Kierell Green, pertahanan BPJ tampak rapuh. Pelita Jaya dengan mudah mencetak poin melalui tembakan jarak jauh yang akurat dan penguasaan area dekat ring.
Efisiensi tembakan menjadi pembeda utama. Bima Perkasa hanya mencatat 31,2 persen field goal di kuarter pertama, jauh di bawah 60 persen yang berhasil dicetak Pelita Jaya.
Minimnya rebound, terutama di kesempatan kedua, juga menjadi faktor yang menyulitkan BPJ untuk membalikkan keadaan. Hal ini terlihat jelas di paruh pertama pertandingan, di mana BPJ hanya mampu merebut 16 rebound.
Alihkan Fokus ke Laga Pamungkas di Medan
BPJ kini berada di peringkat ke-11 klasemen sementara IBL 2025 dengan 30 poin. Dari 25 pertandingan, mereka hanya meraih 5 kemenangan dan 20 kekalahan.
Kekalahan pahit melawan Pelita Jaya tersebut langsung dilupakan. Tim asuhan Oleh Halim ini segera mengalihkan fokus pada laga pamungkas Reguler Series IBL 2025 melawan Rajawali Medan.
Pertandingan melawan Rajawali Medan akan berlangsung di GOR Serbaguna Unimed, Rabu (11/6/2025). BPJ bertekad untuk meraih kemenangan guna menutup musim reguler dengan catatan positif.
Yanuar menambahkan, selain hasil pertandingan, tim juga akan fokus pada peningkatan mentalitas dan kekompakan tim. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk menghadapi laga krusial di Medan.
Jalannya Pertandingan dan Performa Pemain
Kuarter pertama menjadi awal yang buruk bagi BPJ. Meskipun Yeremia dan Moh. Saroni menggantikan Kierell Green, hujan tiga angka dari Agassi Goantara membuat Pelita Jaya unggul jauh.
Di kuarter kedua, Anthony Beane dan James Dickey III dari Pelita Jaya semakin memperkukuh dominasi mereka. BPJ kesulitan mendekati skor karena masalah rebound.
Kuarter ketiga menjadi periode tersulit bagi BPJ, hanya mampu mencetak 13 poin. Pelita Jaya menambah 29 poin dan semakin memperlebar jarak.
Corey Raley-Ross menjadi pemain kunci bagi BPJ dengan kontribusi 17 poin, enam rebound, dan tiga assist. Namun, performanya tidak cukup untuk mengubah jalannya pertandingan.
Avin Kurniawan dan Joseph De Smet berusaha membangkitkan semangat tim di kuarter keempat. Keduanya memberikan kontribusi signifikan dengan mencetak poin dan rebound.
Meskipun kalah telak, permainan Avin Kurniawan dan Joseph De Smet di kuarter keempat menunjukkan semangat juang tim hingga akhir pertandingan.
Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Bima Perkasa Jogja. Dengan fokus yang tertuju pada laga melawan Rajawali Medan, diharapkan tim dapat tampil lebih baik dan meraih kemenangan untuk menutup musim reguler IBL 2025. Pertandingan melawan Rajawali Medan akan menjadi kesempatan bagi BPJ untuk membuktikan kualitas dan mental juang mereka.