Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah meningkatkan status gunung api tersebut ke Level IV (Awas), menandakan potensi bahaya erupsi yang sangat besar. Pemantauan intensif terus dilakukan untuk mengamati perkembangan dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat sekitar.
Aktivitas Vulkanik Lewotobi Laki-laki Meningkat Drastis
Pada tanggal 17 Juni 2025, tercatat peningkatan signifikan aktivitas gempa vulkanik dalam. Hal ini berlangsung mulai pukul 11.30 WITA hingga pukul 14.00 WITA.
Peningkatan ini kemudian disusul dengan erupsi besar pada pukul 17.35 WITA. Erupsi pertama tersebut menghasilkan kolom erupsi setinggi sekitar 10.000 meter di atas puncak gunung.
Hingga tanggal 18 Juni 2025 pukul 06.00 WITA, tercatat tujuh kali erupsi susulan. Tinggi kolom erupsi berkisar antara 2.000 hingga 5.000 meter.
Erupsi-erupsi tersebut bersifat eksplosif dan menyebar ke segala arah. Letusan disertai lontaran lava pijar dan suara gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat.
Data Pemantauan dan Analisis Gunung Lewotobi Laki-laki
Pengamatan visual pada periode 17-18 Juni 2025 menunjukkan kondisi Gunung Lewotobi Laki-laki yang bervariasi, dari terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah utama berwarna putih, kelabu, dan hitam dengan intensitas tipis hingga tebal, mencapai ketinggian 100-1000 meter dari puncak.
Suhu udara di sekitar gunung tercatat antara 19.6-27 derajat Celcius. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara, timur laut, barat daya, dan barat.
Data kegempaan menunjukkan adanya delapan kali gempa erupsi, satu kali gempa guguran, 13 kali gempa hembusan, 15 kali tremor non harmonik, tiga kali gempa low frequency, satu kali gempa vulkanik dangkal, dan 75 kali gempa vulkanik dalam.
Tercatat juga lima kali gempa tektonik jauh dan tremor menerus dengan amplitudo dominan 3,7 mm. Data deformasi dari tiltmeter dan GPS menunjukkan indikasi inflasi, yang diperkuat oleh data InSAR. Indikasi inflasi ini menunjukkan adanya tekanan dari dalam tubuh gunung api yang berpotensi menyebabkan erupsi.
Imbauan dan Rekomendasi untuk Keselamatan Masyarakat
Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih berada di Level IV (Awas) mengharuskan tindakan pencegahan yang ketat. Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi.
Zona bahaya diperluas hingga delapan kilometer di sektor barat daya-timur laut dari pusat erupsi. Penting untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan petugas terkait.
Badan Geologi Kementerian ESDM terus memantau perkembangan aktivitas gunung api tersebut secara intensif. Informasi terbaru akan terus dipublikasikan untuk memastikan keselamatan masyarakat sekitar.
Pemerintah setempat telah menyiapkan langkah-langkah evakuasi dan penanggulangan bencana. Kerjasama dan kepatuhan masyarakat terhadap imbauan resmi sangat krusial untuk meminimalisir dampak buruk erupsi. Semoga situasi dapat segera terkendali dan masyarakat tetap aman.