Harga Cabai Rawit Merah Anjlok! Turun Drastis Jadi Rp46.037/kg

Playmaker

Harga Bahan Pokok Turun, Bapanas Catat Penurunan Harga Cabai Rawit Merah

Harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia mengalami penurunan. Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat hal ini dalam data terbaru mereka, memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen yang selama ini dibebani harga bahan pokok yang tinggi. Penurunan harga ini diharapkan dapat berdampak positif pada daya beli masyarakat.

Harga Cabai dan Bawang Mengalami Penurunan Signifikan

Harga cabai rawit merah mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data Bapanas pada Sabtu pagi, harga cabai rawit merah di tingkat konsumen nasional turun menjadi Rp46.037 per kilogram, dari Rp52.637 per kilogram sehari sebelumnya. Penurunan ini cukup drastis dan memberikan dampak positif terhadap inflasi pangan.

Penurunan harga juga terlihat pada komoditas bawang. Bawang merah tercatat Rp38.023 per kg, turun dari Rp39.313 per kg. Bawang putih juga mengalami penurunan, dari Rp40.770 per kg menjadi Rp39.414 per kg. Penurunan harga bawang ini diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran rumah tangga.

Beras dan Minyak Goreng Juga Mengalami Penurunan Harga

Selain cabai dan bawang, beberapa komoditas pokok lainnya juga menunjukkan penurunan harga. Beras premium misalnya, tercatat turun tipis menjadi Rp15.566 per kg dari Rp15.701 per kg. Beras medium juga mengalami penurunan serupa, dari Rp14.066 per kg menjadi Rp13.773 per kg. Beras SPHP Bulog juga turun menjadi Rp12.574 per kg dari Rp12.659 per kg.

Harga minyak goreng juga mengalami penurunan. Minyak goreng kemasan turun menjadi Rp20.303 per liter dari Rp20.894 per liter. Minyak goreng curah juga mengalami penurunan, dari Rp18.359 per liter menjadi Rp17.557 per liter. Minyakita, merek minyak goreng bersubsidi, juga turun tipis dari Rp17.630 per liter menjadi Rp17.367 per liter. Penurunan harga minyak goreng ini tentunya sangat dinantikan konsumen.

Komoditas Lainnya dan Pertimbangan Lebih Lanjut

Komoditas lain seperti jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula, tepung terigu, dan beberapa jenis ikan juga menunjukkan tren penurunan harga. Namun, perlu dicatat bahwa harga ikan bandeng justru mengalami kenaikan. Begitu pula dengan harga garam konsumsi yang naik tipis.

Perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan penurunan harga ini. Apakah penurunan ini bersifat sementara atau akan berlanjut dalam jangka panjang? Penting bagi Bapanas dan pemerintah untuk terus memantau perkembangan harga komoditas pangan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan. Keterlibatan semua pihak, termasuk produsen, distributor, dan pedagang, sangat penting untuk memastikan harga tetap terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Semoga tren penurunan harga ini berkelanjutan dan membawa dampak positif bagi perekonomian nasional.

Popular Post

Eksbis

Bantuan Beras 10 Kg: Mentan Pastikan Petani Terlindungi

Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram kepada masyarakat selama dua bulan, Juni dan Juli. Total beras yang disalurkan ...

Berita

Indonesia-Bangladesh: Kerja Sama Ekonomi, Energi & Pertahanan Terkuat

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Bangladesh. Kunjungan tersebut bertujuan untuk ...

Gaya Hidup

Kebudayaan Indonesia: Kolaborasi Majukan Warisan Bangsa Kita Bersama

Pemajuan kebudayaan di Indonesia menjadi fokus utama pemerintah. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah dan seluruh ...

Eksbis

Diskon Tol 20%: Jadwal & Ruas Jalan Bebas Macet Juni-Juli

Pemerintah melalui Jasa Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya memberikan kabar gembira bagi para pengguna jalan tol di ...

Gaya Hidup

AI: Revolusi Bisnis, Ancaman Pekerjaan atau Peluang Baru?

Kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi sorotan, tak hanya di perusahaan besar, namun juga usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. ...

Eksbis

Bank Indonesia Kepri Gerebek Uang Palsu: 1.045 Lembar Disita!

Kepulauan Riau (Kepri) tengah berjuang melawan peredaran uang palsu. Bank Indonesia (BI) Kepri mencatat angka yang cukup signifikan dalam beberapa ...