Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025. Penurunan ini terjadi hampir sepanjang hari perdagangan, mengakibatkan IHSG ditutup pada level 6.832,14.
Penurunan ini merupakan penurunan harian sebesar 0,54% atau 37,02 poin. Nilai transaksi mencapai Rp 12,98 triliun dengan volume perdagangan 22,59 miliar lembar saham.
IHSG Melemah Secara Harian, Mingguan, dan Bulanan
IHSG dibuka pada level 6.908,92, sempat naik sedikit di awal perdagangan, tetapi akhirnya ditutup di zona merah.
Sepanjang hari, IHSG mencapai titik tertinggi 6.918,78 dan terendah 6.814,73.
Secara keseluruhan, 212 saham menguat, 401 saham melemah, dan 186 saham stagnan.
Pelemahan IHSG tidak hanya terjadi secara harian, tetapi juga secara mingguan (3,88%) dan bulanan (4,67%).
Meskipun terjadi penguatan tiga bulanan sebesar 4,60%, IHSG mengalami pelemahan enam bulanan (5,05%), tahunan (3,50%), dan sepanjang tahun 2025 (6,63%).
Kondisi Awal Perdagangan dan Pengaruh Konflik Timur Tengah
Pada pagi hari, IHSG dibuka pada level 6.869,17 dan sempat naik ke level 6.879,90 pukul 09.05 WIB.
Penguatan awal sebesar 0,16% atau sekitar 10,73 poin ini terjadi di tengah ketegangan konflik Timur Tengah antara Israel dan Iran.
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengumumkan berakhirnya perang 12 hari dengan Israel setelah gencatan senjata yang dinilai rapuh.
Analisis Situasi dan Penutup
Pengumuman gencatan senjata oleh Presiden Iran disampaikan dalam pidato kepada rakyat Iran dan disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA.
Pezeshkian menyebut berakhirnya perang sebagai hasil perlawanan heroik rakyat Iran.
Perkembangan situasi geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Israel dan Iran, berpotensi mempengaruhi sentimen pasar dan pergerakan IHSG. Ketidakpastian yang masih ada perlu diwaspadai oleh para investor.
Perlu dipantau perkembangan selanjutnya untuk melihat dampak jangka panjang dari konflik ini terhadap pasar saham Indonesia.
Secara keseluruhan, pergerakan IHSG mencerminkan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi pasar saham, baik internal maupun eksternal. Analisis yang cermat terhadap berbagai faktor ini penting untuk strategi investasi yang efektif.