Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu, melakukan peninjauan ke Urban Community Park Kebun Bunga pada Kamis (12/6). Peninjauan ini berujung pada teguran keras terhadap Kepala Bidang Perumahan Kawasan Permukiman dan Bangunan Pemerintah (PKPP) Dinas Perkim Cikataru Medan, Arnus Ishari Gunawan Siahaan.
Kekecewaan Wali Kota Rico bermula dari ketidakpatuhan Gunawan terhadap instruksi sebelumnya. Timbunan tanah di beberapa area Taman Kebun Bunga seharusnya digunakan untuk memudahkan penanaman pohon, namun justru dipadatkan dengan bebatuan. Hal ini menyebabkan kondisi tanah menjadi tandus dan menghambat pertumbuhan tanaman.
Rico mengungkapkan amarahnya langsung kepada Gunawan di hadapan Plt Kadis Perkim Cikataru, Melvi Marlabayana, dan Kadispora, T. Chairunniza. Ia mempertanyakan mengapa instruksi tersebut tidak dijalankan dengan baik, mengingat instruksi tersebut telah disampaikan beberapa minggu sebelumnya. Ketidakpatuhan ini dinilai sebagai bentuk kelalaian yang serius.
Kondisi Taman Kebun Bunga yang Belum Maksimal
Peninjauan Wali Kota Rico tidak hanya terfokus pada masalah penimbunan tanah. Ia juga menemukan sejumlah masalah lain yang menunjukkan kurangnya perawatan dan pemeliharaan taman. Kondisi rumput lapangan sepak bola yang dipenuhi gulma menjadi sorotan pertama. Minimnya perawatan menyebabkan rumput lapangan tidak terawat dengan baik.
Selanjutnya, Rico juga mengecek kondisi lapangan tenis outdoor. Meskipun terlihat beberapa pekerja sedang membersihkan area tersebut, kondisi keseluruhan taman masih jauh dari ideal. Ia menekankan perlunya perbaikan dan pemeliharaan yang lebih intensif agar fasilitas tersebut dapat dinikmati masyarakat secara optimal.
Peninjauan dilakukan secara menyeluruh, meliputi lapangan, gedung, kondisi rumput, dan fasilitas lainnya. Hal ini menunjukkan keseriusan Wali Kota Rico dalam memastikan setiap sudut taman dalam keadaan baik. Tujuannya adalah agar fasilitas yang sudah dibangun dengan dana besar dapat berfungsi secara maksimal.
Proses Serah Terima Aset dan Perbaikan yang Diperlukan
Peninjauan ini merupakan bagian dari proses serah terima aset dari Dinas Perkim Cikataru kepada Dinas Pemuda dan Olahraga. Wali Kota Rico menjelaskan pentingnya peninjauan ini untuk mencegah munculnya permasalahan antar instansi setelah proses serah terima aset selesai.
Meskipun Wali Kota Rico mengapresiasi beberapa fasilitas yang sudah siap digunakan, seperti lapangan tenis, sepak bola, panjat tebing, dan skate park, ia tetap menekankan pentingnya perbaikan, khususnya di area penghijauan. Area penghijauan masih terlihat kurang rapi dengan banyaknya batu, puing, dan rumput yang tidak terawat.
Wali Kota Rico kembali menegaskan komitmennya untuk memastikan area taman lebih bersih dan asri. Ia berharap agar semua pihak terkait bekerja secara maksimal dalam merawat dan memelihara fasilitas publik yang telah dibangun dengan dana yang cukup besar, yakni sekitar Rp191 miliar melalui skema multiyears.
Dampak dari Ketidakpatuhan dan Kedepannya
Teguran keras kepada Kabid PKPP Gunawan Siahaan merupakan konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap instruksi Wali Kota. Ini menjadi bukti bahwa Wali Kota Rico tidak mentolerir kelalaian dalam menjalankan tugas pemerintahan, khususnya dalam pengelolaan aset publik yang vital bagi masyarakat. Ketegasan ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh jajaran pemerintah kota Medan.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya koordinasi dan pengawasan yang ketat dalam proyek pembangunan publik. Perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang sesuai dengan standar operasional prosedur harus menjadi prioritas utama. Transparansi dan akuntabilitas juga perlu ditingkatkan untuk mencegah terjadinya permasalahan serupa di masa mendatang. Perbaikan dan pemeliharaan rutin juga harus menjadi perhatian utama agar fasilitas publik dapat bertahan lama dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan proyek selama pembangunan. Apakah ada mekanisme pengawasan yang kurang optimal sehingga permasalahan tersebut dapat terjadi? Evaluasi menyeluruh terhadap proses pembangunan dan sistem pengawasan perlu dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di proyek pembangunan lain di Kota Medan.
Kesimpulan
Peninjauan Wali Kota Medan ke Urban Community Park Kebun Bunga mengungkap masalah pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas publik. Ketegasan Wali Kota dalam menegur bawahannya menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak untuk lebih bertanggung jawab dan transparan dalam mengelola aset negara.