Setelah 12 hari konflik, Israel dan Iran akhirnya sepakat untuk gencatan senjata. Perjanjian ini menandai babak baru dalam konflik tersebut, namun Israel menegaskan fokusnya kini beralih ke Jalur Gaza.
Tujuan utama Israel saat ini adalah memulangkan semua sandera yang masih ditahan dan membubarkan pemerintahan Hamas. Teheran diketahui mendukung Hamas, yang telah melancarkan serangan terhadap Israel sejak Oktober 2023.
Israel Fokus Kembali ke Gaza
Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, menyatakan bahwa prioritas utama negaranya kini adalah Gaza. Ia menekankan komitmen Israel untuk memulangkan sandera dan mengakhiri kekuasaan Hamas.
Zamir juga mengklaim bahwa serangan-serangan Israel terhadap Iran telah berhasil menghambat program nuklir Iran selama beberapa tahun. Klaim ini perlu diverifikasi lebih lanjut oleh pihak independen.
Korban Jiwa di Pihak Israel
Tujuh tentara Israel dilaporkan tewas dalam pertempuran terbaru di Jalur Gaza. Salah satu dari korban adalah seorang komandan peleton.
Identitas lima tentara dan komandan peleton tersebut telah dipublikasikan oleh militer Israel. Satu tentara lainnya tidak diungkap identitasnya karena permintaan keluarga.
Dengan tewasnya tujuh tentara ini, jumlah total tentara Israel yang tewas dalam konflik di Gaza sejak Oktober 2023 meningkat. Tel Aviv melaporkan lebih dari 430 tentaranya tewas hingga saat ini.
Saat ini, diperkirakan masih ada 49 sandera yang ditahan oleh kelompok militan di Gaza. Militer Israel memperkirakan 27 dari sandera tersebut telah meninggal dunia.
Gencatan Senjata di Gaza: Perkembangan Terbaru
Hamas menyatakan bahwa pembicaraan mengenai gencatan senjata dengan para mediator semakin intensif. Presiden AS, Donald Trump, juga menyatakan keyakinannya akan adanya kemajuan besar dalam upaya mengakhiri konflik.
Meskipun pembicaraan semakin intensif, Hamas menegaskan belum menerima proposal baru untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 21 bulan.
Sebelumnya, perundingan gencatan senjata sempat menemui jalan buntu karena perbedaan tuntutan antara Hamas dan Israel. Namun, komunikasi dengan mediator dari Mesir dan Qatar tetap terjalin.
Seorang pejabat senior Hamas, Taher Al-Nunu, menekankan bahwa komunikasi dengan mediator terus berlanjut dan semakin intensif dalam beberapa hari terakhir. Namun, ia menegaskan kembali bahwa belum ada proposal baru yang diterima.
Pernyataan optimisme dari Presiden Trump memberikan secercah harapan untuk tercapainya gencatan senjata di Gaza. Namun, situasi di lapangan masih tetap tegang.
Konflik di Jalur Gaza telah menyebabkan ribuan korban jiwa dan penderitaan yang luar biasa bagi penduduk sipil. Upaya untuk mencapai gencatan senjata dan perdamaian yang berkelanjutan sangatlah penting.
Meskipun gencatan senjata antara Israel dan Iran telah tercapai, konflik di Gaza masih jauh dari selesai. Perkembangan selanjutnya akan menentukan masa depan penduduk Gaza dan kawasan tersebut.