Gencatan senjata antara Israel dan Iran yang disepakati setelah 12 hari pertempuran udara sengit, tidak menghentikan ketegangan di antara kedua negara. Sehari setelah gencatan senjata mulai berlaku, Israel mengambil langkah tegas dengan menetapkan Bank Sentral Iran sebagai “organisasi teror”.
Langkah tersebut, menurut pemerintah Israel, bertujuan untuk membendung aliran dana yang mendukung kelompok-kelompok militan yang berafiliasi dengan Iran di Timur Tengah. Ini merupakan eskalasi terbaru dalam konflik panjang antara kedua negara.
Israel Tetapkan Bank Sentral Iran sebagai Organisasi Teror
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz. Pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Israel menyebut langkah ini sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas untuk melawan pengaruh Iran.
Selain Bank Sentral Iran, dua bank Iran lainnya dan sebuah perusahaan yang terkait dengan Angkatan Bersenjata Iran juga ditetapkan sebagai organisasi teror. Langkah ini secara efektif bertujuan untuk memutus akses Iran terhadap sistem keuangan internasional.
Tujuan Strategis di Balik Penetapan Organisasi Teror
Pemerintah Israel secara terang-terangan menyatakan tujuan utama dari penetapan ini adalah untuk mengganggu jaringan pendanaan kelompok-kelompok militan yang didukung Iran. Mereka beranggapan bahwa pemutusan akses terhadap dana akan melemahkan kemampuan operasi kelompok-kelompok tersebut.
Langkah ini juga dapat dilihat sebagai upaya Israel untuk menekan Iran secara ekonomi dan politik. Dengan menetapkan Bank Sentral sebagai organisasi teror, Israel berharap dapat menciptakan tekanan internasional terhadap Iran.
Konflik Israel-Iran: Sebuah Perseteruan Berkelanjutan
Konflik antara Israel dan Iran telah berlangsung selama beberapa dekade. Israel telah berulang kali menuding Iran sebagai dalang di balik berbagai serangan dan aksi terorisme di wilayah tersebut.
Israel menuding Iran mendukung kelompok-kelompok seperti Hamas di Jalur Gaza. Serangan udara Israel pada bulan Juni lalu, yang menjadi pemicu gencatan senjata, ditujukan ke fasilitas nuklir dan militer Iran. Iran selalu membantah tuduhan tersebut.
Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, mengklaim serangan tersebut telah menghambat program nuklir Iran selama beberapa tahun. Ia juga menambahkan bahwa kampanye melawan Iran memasuki babak baru. Meskipun gencatan senjata berlaku, perselisihan mendasar antara kedua negara masih belum terselesaikan.
Penetapan Bank Sentral Iran sebagai organisasi teror menunjukkan bahwa ketegangan antara kedua negara masih tinggi, bahkan setelah gencatan senjata. Langkah ini kemungkinan akan memicu reaksi dari Iran dan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Ke depan, perlu dipantau bagaimana Iran akan merespon langkah Israel ini dan apakah hal ini akan mempengaruhi stabilitas kawasan Timur Tengah. Konflik Israel-Iran yang kompleks menuntut pendekatan diplomasi dan pemahaman yang menyeluruh untuk mencari solusi damai jangka panjang.
