Penerbangan jamaah haji asal Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Arab Saudi kembali ke Tanah Air berjalan lancar, meskipun sempat terjadi gangguan penerbangan di Bandara Internasional Lombok akibat abu vulkanik dari Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepulangan para jamaah haji ini menandai berakhirnya rangkaian prosesi ibadah haji tahun ini bagi ribuan warga NTB. Proses pemulangan ini juga menjadi bukti kesigapan otoritas bandara dan maskapai dalam menangani potensi gangguan operasional akibat bencana alam.
Hingga Kamis, 19 Juni 2025, enam kloter jamaah haji telah tiba di NTB. Proses kedatangan ini berlangsung aman dan tertib.
Kedatangan Lancar di Tengah Ancaman Abu Vulkanik
Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki sempat mengganggu operasional Bandara Internasional Lombok pada Rabu, 18 Juni 2025. Beberapa penerbangan domestik dan internasional terpaksa dibatalkan akibat sebaran abu vulkanik.
Namun, pada Kamis, 19 Juni 2025, operasional bandara kembali normal. Penerbangan jamaah haji dari Arab Saudi pun dapat berjalan sesuai jadwal dan tanpa hambatan berarti.
Arif Hariyanto, Humas Bandara Lombok, memastikan hal tersebut. Ia juga menghimbau pengguna jasa bandara untuk tetap memantau perkembangan informasi penerbangan secara berkala.
Detail Kedatangan Jamaah Haji NTB
Sebanyak enam kloter jamaah haji telah mendarat di Bandara Internasional Lombok hingga Kamis siang. Kloter tersebut berasal dari berbagai daerah di NTB.
- Kloter 1: Lombok Barat
- Kloter 2: Lombok Tengah
- Kloter 3: Kota Mataram
- Kloter 4: Lombok Timur
- Kloter 5: Kabupaten Bima
- Kloter 6: Lombok Tengah
Total jamaah haji NTB yang akan dipulangkan tahun ini berjumlah 4.544 orang, yang terbagi dalam 12 kloter. Proses pemulangan direncanakan akan selesai pada 27 Juni 2025.
Dampak Letusan Gunung Lewotobi terhadap Penerbangan
Sebelum operasional bandara kembali normal, letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki telah mengakibatkan pembatalan beberapa penerbangan. General Manager PT Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Lombok, Stephanus Millyas Wardana, memberikan konfirmasi terkait hal ini.
Sebanyak enam penerbangan dibatalkan pada Rabu, 18 Juni 2025. Pembatalan tersebut terdiri dari dua penerbangan domestik dan empat penerbangan internasional. Hal ini berdampak pada ratusan penumpang.
Penerbangan domestik yang terdampak adalah rute Lombok-Bima dan Bima-Lombok. Sementara, penerbangan internasional yang dibatalkan meliputi rute Lombok-Singapura, Singapura-Lombok, Lombok-Kuala Lumpur, dan Kuala Lumpur-Lombok.
Total 722 penumpang terdampak pembatalan penerbangan. Jumlah ini meliputi 130 penumpang penerbangan domestik dan 642 penumpang penerbangan internasional.
Meskipun sempat terjadi gangguan, keberhasilan pemulangan jamaah haji NTB membuktikan kesigapan dan koordinasi yang baik antara pihak bandara, maskapai penerbangan, dan otoritas terkait dalam menghadapi tantangan operasional. Ke depannya, peningkatan sistem peringatan dini dan mitigasi bencana tetap diperlukan untuk meminimalkan dampak gangguan terhadap operasional bandara dan kenyamanan penumpang.