Misteri keberadaan jet pribadi yang diduga dibeli menggunakan dana korupsi dari Pemprov Papua periode 2020-2022 masih belum terpecahkan. Lembaga antikorupsi, Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI), tengah berupaya melacak keberadaan pesawat mewah tersebut.
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman, menyatakan kesulitan menentukan lokasi pasti jet pribadi itu. Dia menduga pesawat tersebut berada di luar negeri mengingat jet pribadi sering dioperasikan di luar Indonesia.
MAKI: Dana Operasional Disalahgunakan
Boyamin Saiman menyoroti kesalahan pemahaman sejumlah kepala daerah terkait penggunaan dana operasional. Ia menekankan bahwa dana tersebut hanya boleh digunakan untuk kegiatan kelembagaan, bukan untuk kepentingan pribadi.
Menurut Boyamin, banyak kepala daerah yang salah mengartikan dana operasional, menganggapnya dapat digunakan untuk keperluan pribadi. Hal inilah yang berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi.
KPK: Lokasi Jet Pribadi Masih dirahasiakan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki kasus pembelian jet pribadi tersebut. Namun, KPK masih merahasiakan lokasi pasti keberadaan pesawat tersebut.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menjelaskan bahwa KPK telah mendapatkan beberapa informasi terkait lokasi jet, namun masih perlu memastikannya. Pihaknya juga meminta bantuan informasi dari masyarakat.
KPK belum memutuskan apakah jet pribadi tersebut akan dibawa kembali ke Indonesia atau dititipkan di negara tempat ditemukannya. Keputusan tersebut akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk keamanan dan prosedur hukum internasional.
Pengembangan Kasus Korupsi Lukas Enembe
Kasus jet pribadi ini merupakan pengembangan dari penyidikan kasus korupsi mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe. Kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai Rp 1,2 triliun.
Deus Enumbi (DE), Bendahara Pengeluaran Pembantu Kepala Daerah Provinsi Papua, ditetapkan sebagai tersangka. Dia diduga melakukan tindak pidana korupsi bersama Lukas Enembe.
Seorang warga negara Singapura bernama Gabriel Isaak juga diduga terlibat dalam pembelian jet pribadi tersebut. Kasus ini menunjukan adanya dugaan penyalahgunaan dana operasional untuk kepentingan pribadi.
Penyelidikan terhadap kasus jet pribadi mewah ini masih terus berlanjut. KPK dan MAKI bekerja sama untuk mengungkap seluruh rangkaian kasus korupsi yang merugikan keuangan negara dan masyarakat Papua. Terungkapnya kasus ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi kepala daerah lainnya agar lebih berhati-hati dan taat hukum dalam menggunakan dana operasional. Keberadaan jet pribadi ini menjadi bukti nyata penyalahgunaan kekuasaan dan penggelapan dana yang merugikan rakyat.