Masalah kesehatan mental anak bukan lagi isu yang bisa diabaikan. Banyak orangtua fokus pada pertumbuhan fisik, mengabaikan aspek mental dan emosional yang krusial.
Padahal, kesehatan mental anak sangat berpengaruh pada kualitas hidup, prestasi belajar, dan hubungan sosialnya kelak.
Sebuah video edukatif bersama dr. Nunki Andria menyoroti pentingnya peran orangtua dalam menjaga kesehatan mental anak.
Tanda-Tanda Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
Gangguan kesehatan mental pada anak seringkali muncul secara bertahap, awalnya tampak samar dan mudah terabaikan.
Gejalanya bisa berupa hilangnya minat pada aktivitas kesukaan, kecemasan berlebihan, pendiam, atau ledakan emosi yang tak terkendali.
Gangguan pola makan dan tidur, penurunan prestasi akademik, serta keluhan fisik tanpa sebab medis juga menjadi pertanda.
Jika tanda-tanda ini berlangsung lama, konsultasi dengan profesional sangat dianjurkan.
Mencegah Masalah Kesehatan Mental Anak
Komunikasi yang hangat dan empatik menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan mental anak.
Di era digital, orangtua perlu meluangkan waktu berkualitas untuk mendengarkan anak tanpa menghakimi.
Dr. Nunki menekankan pentingnya komunikasi dua arah, memahami makna di balik perilaku anak.
Konsultasi dengan psikolog anak juga disarankan, terutama jika anak menunjukkan gejala yang menetap.
Selain aspek psikologis, faktor fisik juga memengaruhi kesehatan mental. Praktik water fasting, meski masih diperdebatkan, dianggap sebagian orang dapat meningkatkan fokus dan mengurangi stres.
Namun, water fasting sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan medis, khususnya untuk anak-anak.
Membedakan Anak Aktif dan Hiperaktif (ADHD)
Banyak orangtua cemas jika anaknya terlalu aktif. Penting untuk membedakan antara anak aktif normal dan anak dengan ADHD.
Anak aktif biasanya bisa fokus saat tertarik, bisa dikendalikan, dan mampu tenang di waktu tertentu.
Anak dengan ADHD menunjukkan perilaku impulsif berlebihan, kesulitan fokus, sulit diam, dan sering mengganggu orang lain.
Jika gejala ADHD muncul setelah usia 4 tahun dan konsisten di berbagai situasi, segera konsultasikan ke dokter atau psikolog anak.
Perubahan emosi dan perilaku anak jangan dianggap sepele. Segera cari bantuan profesional jika gejala muncul.
Perhatian dan pemahaman orangtua sangat krusial dalam menjaga kesehatan mental anak. Deteksi dini dan penanganan tepat waktu dapat mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari. Ingat, sehat secara mental sama pentingnya dengan sehat secara fisik.