Kesepian: Hancurkan Kesehatan Mental & Fisikmu? Atasi Sekarang!

Playmaker

Kesepian: Hancurkan Kesehatan Mental & Fisikmu? Atasi Sekarang!
Sumber: Poskota.com

Pernah merasa kesepian? Rasa isolasi dan kerinduan akan koneksi yang mendalam ini ternyata memiliki dampak serius.

Dampak Kesepian terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

Kesepian tak hanya menyakitkan secara emosional. Bukti menunjukkan kaitannya dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Stres dan gangguan tidur pun seringkali menyertai perasaan kesepian. Ini memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas individu.

Lebih jauh lagi, kesepian berdampak fisik. Risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan stroke meningkat pada individu yang sering merasa kesepian.

Bahkan, studi menunjukkan peningkatan risiko demensia pada orang dewasa yang mengalami isolasi sosial. Penting untuk memperhatikan aspek kesehatan mental dan fisik secara holistik.

Kesepian: Masalah Kesehatan Masyarakat yang Mendesak

Ahli epidemiologi dari University of Sydney, Melody Ding, menyerukan penanganan kesepian sebagai masalah kesehatan masyarakat. Hal ini membutuhkan pendekatan komprehensif.

Mengatasi kesepian memerlukan perubahan cara kita membangun masyarakat, termasuk bagaimana kita berinteraksi, bekerja, dan bersosialisasi. Perubahan sistemik sangat dibutuhkan.

Sebuah studi yang diterbitkan di *The BMJ* oleh tim Ding mencatat tingginya tingkat kesepian di banyak negara antara tahun 2000 hingga 2019. Ini merupakan indikator penting yang memerlukan perhatian serius.

Pandemi dan Lonjakan Kesepian

Pandemi COVID-19 memperburuk situasi kesepian global. Lockdown dan pembatasan sosial meningkatkan isolasi.

Studi dari Harvard Graduate School of Education menemukan peningkatan signifikan “kesepian serius” di Amerika Serikat selama pandemi. Dewasa muda dan ibu dengan anak kecil paling terdampak.

Psikolog dari NYU Langone Health, Paraskevi Noulas, PsyD, menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Kurangnya interaksi berdampak negatif pada kesehatan mental.

Dampak jangka panjang isolasi sosial selama pandemi masih terus diteliti. Meskipun pembatasan sosial penting, efeknya terhadap kesepian perlu dipantau.

Pandemi menghadirkan dilema: di satu sisi meningkatkan isolasi, di sisi lain menawarkan peluang koneksi baru yang melampaui batasan geografis.

Kesepian adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian individu dan sistemik. Menjaga koneksi sosial dan menciptakan lingkungan yang mendukung adalah kunci untuk melawannya. Perlu adanya upaya bersama untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif dan mengurangi isolasi sosial.

Popular Post

Gaya Hidup

AI: Revolusi Bisnis, Ancaman Pekerjaan atau Peluang Baru?

Kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi sorotan, tak hanya di perusahaan besar, namun juga usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. ...

Eksbis

Bantuan Beras 10 Kg: Mentan Pastikan Petani Terlindungi

Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram kepada masyarakat selama dua bulan, Juni dan Juli. Total beras yang disalurkan ...

Olahraga

Timnas Voli Senior Indonesia Siap Ramaikan SEA V League 2025

Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) telah memastikan komposisi tim untuk SEA V League 2025. Setelah sebelumnya menurunkan ...

Teknologi

Meta Pacu AI: Energi Nuklir Pasok Pusat Data Raksasa

Meta, raksasa teknologi di balik Facebook dan Instagram, terus berkomitmen untuk beralih ke energi bersih dalam menjalankan pusat data globalnya. ...

Eksbis

Diskon Tol 20%: Jadwal & Ruas Jalan Bebas Macet Juni-Juli

Pemerintah melalui Jasa Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya memberikan kabar gembira bagi para pengguna jalan tol di ...

Gaya Hidup

Kebudayaan Indonesia: Kolaborasi Majukan Warisan Bangsa Kita Bersama

Pemajuan kebudayaan di Indonesia menjadi fokus utama pemerintah. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah dan seluruh ...