Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan penghentian serangan terhadap warga sipil di Iran dan Israel. Ia memperingatkan bahaya upaya paksa perubahan rezim di Teheran, menekankan bahwa pendekatan militer tidak akan menyelesaikan konflik. Pernyataan Macron ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Serangan udara Israel ke Teheran pada pertengahan Juni 2025 memicu reaksi keras dari Iran. Balasan berupa serangan drone dan rudal pun dilancarkan Iran ke sejumlah wilayah di Israel.
Seruan Macron untuk Gencatan Senjata
Macron, saat menghadiri KTT G7 di Kanada, mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri serangan terhadap warga sipil. Ia menilai upaya menggulingkan pemerintahan Iran merupakan kesalahan strategis. Menurutnya, intervensi militer eksternal tidak akan menyelesaikan masalah di dalam negeri Iran.
Presiden Prancis tersebut menyatakan keyakinannya bahwa solusi damai adalah satu-satunya jalan keluar dari konflik ini. Ia juga menekankan pentingnya dialog dan negosiasi untuk mencapai gencatan senjata. Pernyataannya ini seakan menjadi jembatan diplomasi di tengah situasi yang semakin memanas.
Respons Iran dan Israel Terhadap Serangan
Setelah serangan Israel, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei langsung memperingatkan akan adanya serangan balasan. Serangan balasan tersebut memang terjadi beberapa hari kemudian.
Israel sendiri, melalui angkatan udaranya, melancarkan serangan balasan yang menargetkan pertahanan udara Iran. Tujuannya untuk melumpuhkan kemampuan militer Iran dan mencegah serangan lebih lanjut.
Iran, melalui mediator Qatar dan Oman, menyampaikan bahwa mereka tidak akan bernegosiasi selama masih diserang Israel. Hal ini menunjukkan betapa tegangnya situasi dan betapa sulitnya menemukan jalan tengah untuk meredakan konflik.
Netanyahu dan Rencana Pembunuhan Khamenei
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan cara yang menurutnya dapat mengakhiri konflik, yaitu dengan membunuh Ayatollah Ali Khamenei. Ia mengklaim hal itu akan mengakhiri konflik, bukan memperburuknya.
Pernyataan Netanyahu ini muncul sebagai tanggapan atas laporan mengenai penolakan Presiden AS Donald Trump terhadap rencana pembunuhan Khamenei karena dikhawatirkan akan memperkeruh situasi. Netanyahu menganggap tindakan Iran membawa dunia ke ambang perang nuklir, dan tindakan Israel mencegah hal tersebut.
Netanyahu mengklaim bahwa Israel telah melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari perang nuklir. Ia menegaskan Iran yang menginginkan perang abadi dan terus mendorong dunia ke ambang perang nuklir.
Situasi di Timur Tengah tetap tegang. Pernyataan dari berbagai pihak, baik dari pemimpin negara maupun dari para pemimpin militer, menunjukan betapa kompleks dan seriusnya situasi saat ini. Peran diplomasi dan negosiasi internasional sangat penting untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih besar dan merugikan semua pihak.
Pernyataan Macron dan Netanyahu menggambarkan perbedaan pendekatan dalam menyelesaikan konflik Iran-Israel. Macron menekankan pentingnya penghentian kekerasan dan dialog, sementara Netanyahu berfokus pada tindakan tegas yang menurutnya dapat mengakhiri konflik secara langsung. Namun, masih harus dilihat bagaimana solusi damai dapat dicapai di tengah perbedaan pendapat yang tajam ini.