Puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, merupakan momen sakral yang dinantikan oleh jutaan jemaah muslim di seluruh dunia. Wukuf di Arafah menandai puncak ibadah haji dan merupakan rukun haji yang wajib dilaksanakan. Persiapan yang matang sangat penting untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah ini.
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi berperan krusial dalam menjamin kelancaran ibadah haji. Sejak awal Juni 2025, PPIH telah diberangkatkan secara bertahap ke Arab Saudi. Hal ini dilakukan untuk memastikan semua layanan kepada jemaah berjalan optimal, terutama selama masa puncak haji.
Sebanyak 141 petugas dari Daerah Kerja (Daker) Bandara telah diberangkatkan pada tahap awal. Mereka akan bertugas langsung di Arafah untuk memastikan kelancaran operasional layanan jemaah selama wukuf. Tanggung jawab mereka sangat besar dalam mengatasi potensi kendala yang mungkin terjadi.
Persiapan Menuju Puncak Haji
Kepala Daker Bandara, Abdul Basir, memberikan pengarahan dan doa bersama kepada Satgas Arafah. Beliau menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental para petugas dalam melayani jemaah. Para petugas merupakan garda terdepan yang akan menyambut jemaah di Arafah.
Selama masa puncak haji, yang dikenal dengan Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), seluruh PPIH terorganisir dalam Satuan Operasi (Satop). Terdapat tiga Satgas di bawah Satop: Satgas Arafah, Satgas Muzdalifah, dan Satgas Mina. Pembagian tugas ini memastikan cakupan pelayanan yang menyeluruh dan efektif.
Satgas Arafah terdiri dari petugas Daker Bandara, Satgas Muzdalifah dari Daker Makkah, dan Satgas Mina dari Daker Madinah. Sistem pembagian tugas ini menunjukan perencanaan yang matang dan terstruktur untuk menunjang kelancaran pelaksanaan ibadah haji.
Jadwal keberangkatan Jemaah Haji ke Arafah
Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH), jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arafah pada 8 Zulhijah 1446 H atau bertepatan dengan 4 Juni 2025. Keberangkatan akan dilakukan dalam tiga trip untuk mengatur arus jemaah dan menghindari kepadatan.
Trip pertama dimulai pukul 07.00-11.00 Waktu Arab Saudi (WAS), trip kedua pukul 11.30-16.00 WAS, dan trip ketiga pukul 16.30-21.00 WAS. Jadwal ini disusun untuk memaksimalkan waktu dan kenyamanan jemaah selama perjalanan.
Petugas PPIH di Arafah akan mulai menerima kedatangan jemaah sekitar pukul 08.00 WAS pada 8 Zulhijah. Doa bersama dipanjatkan agar seluruh prosesi berjalan lancar, aman, dan khusyuk.
Tantangan dan Antisipasi
Pelaksanaan ibadah haji selalu dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti cuaca ekstrem dan kepadatan jemaah. Cuaca panas ekstrem di Arafah merupakan salah satu tantangan yang perlu diantisipasi dengan serius.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya kesiapan yang matang dari segi fasilitas kesehatan dan logistik. Penyediaan air minum dan fasilitas kesehatan yang memadai sangat penting untuk mencegah dehidrasi dan masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, koordinasi yang baik antara petugas dan jemaah juga sangat penting. Petugas harus memberikan informasi dan arahan yang jelas kepada jemaah agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan aman.
Kesimpulan
Persiapan menuju wukuf di Arafah merupakan tahapan penting dalam ibadah haji. Keberhasilan penyelenggaraan haji sangat bergantung pada perencanaan yang matang, koordinasi yang efektif, dan kesiapan seluruh pihak yang terlibat, baik dari petugas maupun jemaah haji itu sendiri. Semoga ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan khusyuk.
Semoga dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang baik, seluruh jemaah haji dapat melaksanakan ibadah wukuf dengan lancar dan mendapatkan haji yang mabrur. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita semua.
Editor: Gita Esa Hafitri