Selat Hormuz Tertutup? Manufaktur RI Ancam Jeblok!

Playmaker

Selat Hormuz Tertutup? Manufaktur RI Ancam Jeblok!
Sumber: Detik.com

Konflik antara Iran dan Israel kembali memanaskan situasi geopolitik global. Ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran mencuat setelah serangan Amerika Serikat ke situs nuklir Iran, meskipun gencatan senjata telah disepakati kedua negara yang bertikai. Penutupan jalur pelayaran vital ini berpotensi menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian global, khususnya sektor energi.

Indonesia, sebagai negara yang turut bergantung pada stabilitas pasokan energi global, tentu merasakan dampaknya. Kementerian Perindustrian pun telah mengeluarkan pernyataan terkait potensi dampak negatif tersebut terhadap kinerja industri dalam negeri.

Dampak Penutupan Selat Hormuz terhadap Industri Manufaktur Indonesia

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief, menyatakan bahwa penutupan Selat Hormuz akan menyebabkan kenaikan harga minyak dan gas dunia. Hal ini berdampak negatif terhadap kinerja industri manufaktur di Indonesia.

Kenaikan harga gas akan menurunkan kinerja manufaktur, yang diukur melalui Purchasing Managers Index (PMI) dan Indeks Kepercayaan Industri (IKI). Terdapat korelasi negatif antara harga energi, terutama gas, dengan IKI dan PMI.

Febri menjelaskan, jika harga gas dunia naik, maka PMI dan IKI akan turun. Sebaliknya, penurunan harga gas akan meningkatkan PMI dan IKI. Ini menunjukkan ketergantungan industri manufaktur Indonesia terhadap harga energi global.

Potensi Kerugian Iran dan Tekanan Internasional

Ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran berpotensi menjadi bumerang. Langkah tersebut dapat membuat Iran dijauhi oleh negara-negara tetangga dan mitra dagangnya.

Meskipun keputusan akhir ada di tangan Dewan Keamanan Nasional Iran, tekanan internasional untuk mencegah penutupan semakin kuat. Amerika Serikat bahkan meminta bantuan China untuk mencegah hal tersebut terjadi.

Kemungkinan penutupan Selat Hormuz dinilai masih kecil oleh beberapa analis. Vandana Hari dari Vanda Insights berpendapat, Iran berisiko dimusuhi negara-negara penghasil minyak lainnya dan memicu konflik baru.

Jumlah Ekspor Minyak melalui Selat Hormuz

Selat Hormuz merupakan jalur pelayaran yang sangat penting bagi ekspor minyak mentah dan produk minyak. Banyak negara Timur Tengah yang sangat bergantung pada jalur ini.

Pada tahun 2024, Arab Saudi mengekspor 5,5 juta barel minyak per hari melalui Selat Hormuz. Uni Emirat Arab mengekspor 1,9 juta barel, Irak 3,2 juta barel, Kuwait 1,3 juta barel, dan Qatar 0,6 juta barel per hari.

Angka-angka ini menunjukkan betapa krusialnya Selat Hormuz bagi perekonomian negara-negara di kawasan tersebut dan dampak luasnya terhadap pasar energi global jika jalur tersebut ditutup.

Situasi geopolitik yang kompleks ini menuntut kewaspadaan dan strategi mitigasi risiko dari berbagai pihak. Stabilitas Selat Hormuz sangat penting bagi stabilitas ekonomi global, terutama sektor energi. Dampak dari penutupan jalur tersebut akan sangat luas dan berdampak terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.

Ketidakpastian terkait konflik Iran-Israel dan potensi penutupan Selat Hormuz tetap menjadi perhatian utama bagi Indonesia dan negara-negara lain yang bergantung pada pasokan energi dari kawasan tersebut. Monitoring situasi dan kerjasama internasional menjadi kunci untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi.

Popular Post

Olahraga

Timnas Voli Senior Indonesia Siap Ramaikan SEA V League 2025

Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) telah memastikan komposisi tim untuk SEA V League 2025. Setelah sebelumnya menurunkan ...

Gaya Hidup

AI: Revolusi Bisnis, Ancaman Pekerjaan atau Peluang Baru?

Kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi sorotan, tak hanya di perusahaan besar, namun juga usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. ...

Teknologi

Meta Pacu AI: Energi Nuklir Pasok Pusat Data Raksasa

Meta, raksasa teknologi di balik Facebook dan Instagram, terus berkomitmen untuk beralih ke energi bersih dalam menjalankan pusat data globalnya. ...

Eksbis

Bantuan Beras 10 Kg: Mentan Pastikan Petani Terlindungi

Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram kepada masyarakat selama dua bulan, Juni dan Juli. Total beras yang disalurkan ...

Eksbis

Diskon Tol 20%: Jadwal & Ruas Jalan Bebas Macet Juni-Juli

Pemerintah melalui Jasa Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya memberikan kabar gembira bagi para pengguna jalan tol di ...

Berita

Indonesia-Bangladesh: Kerja Sama Ekonomi, Energi & Pertahanan Terkuat

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Bangladesh. Kunjungan tersebut bertujuan untuk ...