Presiden Prabowo Subianto tiba di St. Petersburg, Rusia, disambut hangat oleh diaspora Indonesia. Kehadiran beliau di kota tersebut menandai kunjungan kenegaraan pertamanya pasca pelantikan sebagai Presiden RI. Antusiasme warga negara Indonesia yang menetap di sana begitu terasa, menunjukkan kuatnya ikatan dan rasa bangga terhadap pemimpin negara. Kunjungan ini bukan hanya agenda resmi negara, tetapi juga momen berharga bagi interaksi langsung Presiden dengan masyarakat Indonesia di luar negeri.
Lebih dari 50 warga Indonesia, termasuk mahasiswa, memenuhi pelataran hotel tempat Presiden menginap. Mereka mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, menciptakan pemandangan yang meriah dan penuh warna. Para diaspora dengan penuh semangat memanggil-manggil Presiden, menunjukkan rasa hormat dan kegembiraan atas kedatangan pemimpin mereka.
Sambutan Hangat Diaspora Indonesia di St. Petersburg
Presiden Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk menyapa para diaspora yang telah menunggu kedatangannya. Beliau berinteraksi dengan hangat, menciptakan suasana akrab dan penuh keakraban. Kesempatan ini menjadi momen berharga bagi warga Indonesia di Rusia untuk berkomunikasi langsung dengan Presiden.
Presiden terlihat ramah dan menunjukkan perhatian kepada setiap warga yang dijumpainya. Beliau menanyakan asal daerah, jumlah anak, bahkan menanyakan nama anak-anak mereka satu per satu. Keakraban ini terlihat nyata dalam interaksi Presiden dengan anak-anak, salah satunya Vladimir yang meminta mainan lego kepada Presiden.
Interaksi Ramah dan Memorable
Salah satu momen yang paling mengesankan adalah interaksi Presiden Prabowo dengan Ambar dan kedua anaknya, Zenya dan Vladimir. Presiden menanyakan jumlah anak Ambar, kemudian diperkenalkan dengan kedua anaknya yang mengenakan pakaian adat Kalimantan dan Jawa. Vladimir, yang dianggap Presiden sebagai anak yang “ganteng”, berani meminta mainan Lego.
Permintaan Vladimir ini langsung direspons oleh Presiden yang meminta ajudannya untuk membelikannya. Momen ini mencerminkan keramahan dan kedekatan Presiden dengan rakyatnya, tanpa memandang status atau usia. Interaksi sederhana ini menciptakan kesan mendalam bagi keluarga Ambar dan diaspora lainnya.
Momen Tak Terduga: Panggilan untuk Seskab Teddy
Selain interaksi dengan Presiden, beberapa diaspora juga memanggil-manggil nama Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran Seskab Teddy bersama Presiden dan Menlu Sugiono menambah kesan istimewa pertemuan tersebut. Para diaspora merasa kesempatan tersebut sebagai momen untuk merasakan kedekatan dengan pemerintahan.
Presiden Prabowo berinteraksi dengan para diaspora selama kurang lebih 15 menit. Walaupun singkat, pertemuan ini memberikan dampak yang signifikan bagi para diaspora Indonesia di St. Petersburg. Momen tersebut menunjukkan kepedulian Presiden terhadap warga negaranya di luar negeri.
Agenda Kenegaraan dan SPIEF 2025
Kunjungan Presiden Prabowo ke St. Petersburg memiliki dua agenda utama. Pertama, kunjungan kenegaraan yang mencakup pertemuan bilateral dengan Presiden Putin. Pertemuan ini dijadwalkan pada Kamis, 19 Juni 2025. Pertemuan ini merupakan agenda penting dalam hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia.
Agenda kedua adalah undangan sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. Forum ini akan berlangsung pada Jumat, 20 Juni 2025. Kehadiran Presiden Prabowo diharapkan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan kerja sama bilateral dengan Rusia. Kehadiran Presiden di SPIEF 2025 menunjukkan komitmen Indonesia terhadap kerja sama ekonomi internasional.
Kunjungan Presiden Prabowo ke St. Petersburg merupakan kunjungan resmi pertamanya setelah dilantik. Walaupun sebelumnya telah mengunjungi Moskow pada Juli 2024 saat masih menjabat sebagai presiden terpilih, kunjungan kali ini memiliki makna yang lebih spesial. Kunjungan ini menandai dimulainya babak baru dalam hubungan Indonesia-Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Selain agenda resmi, kunjungan ini juga menjadi bukti komitmen Presiden terhadap warga negaranya di luar negeri, menunjukkan perhatian dan kebersamaan yang hangat. Hal ini tentu saja akan meningkatkan rasa kebanggaan dan kecintaan warga negara Indonesia di luar negeri terhadap tanah air.