Senator asal Riau, Abdul Hamis SPi MSi, mengadakan pertemuan informal dengan pengurus dan anggota Serikat Perusahaan Pers (SPS) Provinsi Riau pada awal pekan lalu, tepatnya tanggal 27 Mei 2025. Pertemuan yang bertajuk “Ngopi Ngobrol Penting” ini berlangsung di Sanama Coffee, Jalan Delima Panam, Pekanbaru. Suasana santai dan nyaman di cafe tersebut, yang juga merupakan milik anggota Dewan Pertimbangan SPS Riau, H Yurmalis Khatib SH, menjadi latar belakang diskusi yang hangat.
Diskusi yang berlangsung di lantai dua cafe dengan pemandangan terbuka ini membahas berbagai isu penting, salah satunya adalah wacana Daerah Istimewa Riau (DIR). Abdul Hamid, yang memiliki latar belakang di dunia media, mengajak SPS Riau untuk turut serta menyuarakan aspirasi ini. Ia telah sebelumnya menyampaikan usulan ini dalam rapat DPD/MPR RI.
Wacana Daerah Istimewa Riau (DIR)
Abdul Hamid menekankan bahwa wacana DIR bukanlah upaya untuk memisahkan diri dari Indonesia, melainkan pengakuan atas kontribusi besar Riau bagi negara. Riau, menurutnya, telah memberikan banyak hal untuk Indonesia dan sudah selayaknya mendapatkan status istimewa sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi tersebut. Ia berharap SPS Riau dapat menjadi corong untuk menyampaikan aspirasi ini kepada publik lebih luas.
Lebih lanjut, Senator Abdul Hamid memaparkan beberapa poin penting yang mendukung wacana DIR. Hal ini meliputi potensi ekonomi Riau yang besar, kekayaan alam yang melimpah, dan budaya unik yang perlu dilindungi dan dipromosikan secara optimal. Status istimewa diharapkan dapat memberikan otonomi lebih besar bagi Riau dalam mengelola sumber daya alam dan mengembangkan potensinya.
Potensi Ekonomi dan Budaya Riau
Riau memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, terutama di sektor perkebunan sawit dan migas. Namun, pengelolaannya perlu dioptimalkan agar memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Riau. Selain itu, Riau juga memiliki kekayaan budaya yang unik dan beragam, yang perlu dijaga dan dipromosikan secara internasional untuk menarik wisatawan dan investor.
Dengan status DIR, Riau diharapkan dapat memiliki kewenangan lebih besar dalam mengelola pendapatan daerahnya dan mengalokasikan dana untuk pembangunan yang lebih merata dan berkelanjutan. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Riau secara keseluruhan.
Isu Pendidikan dan UMKM
Selain wacana DIR, Senator Abdul Hamid juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Riau. Ia menyebut program MBG (makan bergizi gratis) sebagai salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya UMKM.
Abdul Hamid mendorong SPS Riau untuk mendirikan koperasi guna menangkap peluang yang ada di program MBG. Koperasi tersebut dapat berperan sebagai penyedia bahan makanan bergizi bagi sekolah-sekolah yang mengikuti program tersebut. Hal ini akan memberikan dampak ekonomi positif bagi anggota koperasi dan sekaligus menunjang keberhasilan program MBG.
Peluang Bagi Koperasi SPS Riau
Pembentukan koperasi oleh SPS Riau dinilai sangat potensial karena dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi anggotanya. Selain itu, koperasi juga dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM di Riau. Dengan demikian, keberadaan koperasi diharapkan dapat menjadi solusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat Riau.
Pertemuan diakhiri dengan rencana pertemuan lanjutan. Sekretaris SPS Riau, Fitrah Dayun, menutup pertemuan tersebut dan menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan masukan yang diberikan Senator Abdul Hamid. Atmosfer pertemuan yang penuh keakraban dan semangat kolaborasi menjadi catatan penting dalam upaya mewujudkan Riau yang lebih maju dan sejahtera.
Editor: Bilhaqi Amjada A’raaf