Serangan Israel ke Gaza kembali menorehkan tragedi kemanusiaan. Dalam 24 jam terakhir, lebih dari 80 warga Palestina dilaporkan tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Kekerasan ini menambah derita penduduk Gaza yang telah lama dilanda konflik. Situasi ini mendesak dunia internasional untuk segera mengambil langkah konkret demi menghentikan kekerasan dan melindungi warga sipil.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan angka korban yang mengkhawatirkan. Sedikitnya 79 orang meninggal dunia dan hampir 400 lainnya terluka akibat serangan Israel di berbagai wilayah Gaza.
Tragedi ini meluas hingga ke Tepi Barat. Empat warga Palestina, termasuk seorang remaja, tewas dalam serangan terpisah. Remaja tersebut menjadi korban penembakan pasukan Israel.
Korban Jiwa Menggunung di Gaza dan Tepi Barat
Jumlah korban jiwa terus meningkat di kedua wilayah tersebut. Serangan di Gaza terkonsentrasi di berbagai wilayah, menyebabkan kerusakan besar dan penderitaan yang meluas.
Di Tepi Barat, tiga warga Palestina lainnya tewas dalam serangan pemukim Israel di kota Kafr Malek, timur laut Ramallah. Tujuh orang lainnya mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Perubahan Fokus Serangan Israel Pasca Gencatan Senjata dengan Iran
Militer Israel telah mengalihkan fokus serangannya kembali ke Jalur Gaza. Hal ini terjadi setelah negara itu mencapai gencatan senjata dengan Iran, mengakhiri perang udara selama 12 hari.
Pernyataan Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, menjelaskan perubahan strategi ini. Zamir menegaskan bahwa kampanye melawan Iran belum berakhir dan memasuki fase baru.
Tujuan utama Israel saat ini adalah memulangkan sandera yang tersisa dan membubarkan rezim Hamas yang berkuasa di Gaza.
Gencatan Senjata Israel-Iran dan Eskalasi di Gaza
Gencatan senjata antara Israel dan Iran mulai berlaku pada Selasa (24/6). Namun, peristiwa ini justru diiringi dengan peningkatan serangan di Gaza.
Pengumuman gencatan senjata yang mengejutkan dari Presiden AS Donald Trump sebelumnya sempat menimbulkan kebingungan mengenai waktu dimulainya penghentian pertempuran udara.
Perubahan fokus serangan ke Gaza pasca gencatan senjata dengan Iran menunjukkan kompleksitas konflik di Timur Tengah. Situasi ini menuntut diplomasi intensif dan upaya perdamaian yang komprehensif untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa dan mengakhiri siklus kekerasan yang tak berujung.
Perlu adanya pengawasan internasional yang ketat terhadap situasi di Gaza dan Tepi Barat. Bantuan kemanusiaan juga harus segera disalurkan kepada para korban konflik. Semoga situasi ini dapat segera mereda dan membawa perdamaian bagi masyarakat Palestina dan Israel.