Serangan Israel ke Jalur Gaza kembali memakan korban jiwa. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 80 warga Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Insiden ini terjadi setelah Israel mencapai gencatan senjata dengan Iran, mengakhiri perang udara selama 12 hari.
Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut. Konflik antara Israel dan kelompok-kelompok Palestina telah berlangsung lama dan mengakibatkan penderitaan besar bagi warga sipil.
Serangan Mematikan di Gaza
Data dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan setidaknya 79 orang tewas dan hampir 400 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel di berbagai wilayah Gaza dalam 24 jam terakhir. Angka ini diperkirakan masih akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Serangan ini menimbulkan keprihatinan internasional yang mendalam. Banyak negara mengecam kekerasan yang terjadi dan menyerukan penghentian segera konflik.
Korban Tewas di Tepi Barat
Selain di Gaza, kekerasan juga terjadi di Tepi Barat. Empat warga Palestina, termasuk seorang remaja, tewas dalam insiden terpisah. Remaja tersebut ditembak oleh pasukan Israel.
Tiga warga Palestina lainnya tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel di kota Kafr Malek, timur laut Ramallah. Tujuh lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Perubahan Fokus Militer Israel
Militer Israel telah mengalihkan fokusnya kembali ke Jalur Gaza setelah mencapai gencatan senjata dengan Iran. Gencatan senjata tersebut mengakhiri 12 hari perang udara antara kedua negara.
Kepala Staf Militer Israel, Eyal Zamir, menyatakan bahwa kampanye Israel terhadap Iran belum berakhir dan memasuki fase baru. Prioritas utama Israel saat ini adalah memulangkan semua sandera dan membubarkan rezim Hamas.
Hamas, yang didukung Iran, telah terlibat konflik dengan Israel sejak Oktober 2023. Konflik ini telah menyebabkan kerugian besar bagi kedua belah pihak dan memicu krisis kemanusiaan di Gaza.
Gencatan Senjata Israel-Iran dan Dampaknya
Gencatan senjata antara Israel dan Iran dimulai pada Selasa (24/6), setelah sebelumnya terjadi kebingungan terkait waktu dimulainya penghentian pertempuran udara. Pengumuman gencatan senjata yang mengejutkan datang dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Meskipun gencatan senjata telah dicapai, situasi di Gaza tetap tegang. Serangan Israel yang baru-baru ini menunjukkan bahwa konflik masih jauh dari selesai.
Situasi ini memerlukan solusi jangka panjang yang adil dan berkelanjutan. Upaya diplomasi dan negosiasi sangat penting untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mengakhiri siklus kekerasan yang berkepanjangan.
Ketegangan di wilayah tersebut terus berlanjut, menuntut perhatian internasional yang serius untuk mendorong perdamaian dan mencegah lebih banyak korban jiwa. Langkah-langkah konkret untuk menyelesaikan konflik yang mendasar, termasuk isu kemanusiaan dan hak asasi manusia, harus menjadi fokus utama ke depan.