Sinergitas pembangunan antara Provinsi Riau dan Sumatera Barat (Sumbar) sangat krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama hingga tingkat desa. Potensi kolaborasi ini sangat besar mengingat jumlah perantau Minang yang signifikan di Riau dan jaringan luas yang mereka miliki.
Hal ini menjadi latar belakang silaturahmi dan diskusi Gubernur Sumbar, Mahyeldi, dengan Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) di Hotel Pangeran, Pekanbaru, pada Rabu (11/6). Pertemuan ini difokuskan pada dinamika perekonomian antara “ranah” (Sumbar) dan “rantau” (daerah perantauan orang Minang, termasuk Riau).
Sekjen IKMR, Marjoni Hendri, menekankan dukungan penuh IKMR terhadap sinergitas pembangunan antara kedua provinsi. IKMR, sebagai wadah masyarakat Minang di Riau, melihat potensi besar dalam kolaborasi ini untuk meningkatkan ekonomi di kampung halaman sekaligus di daerah perantauan.
Marjoni Hendri juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum IKMR Riau, H. Basrizal Koto, yang menyatakan komitmen IKMR untuk menyatukan orang Minang dan membentuk wadah kekeluargaan untuk membangun Riau dan Sumbar. Semangat “di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung” menjadi landasan utama dukungan mereka.
Potensi Besar Perantau Minang
Gubernur Sumbar, H. Mahyeldi Ansharullah, mengapresiasi sambutan hangat IKMR. Beliau menyoroti besarnya jumlah perantau Minang di Pekanbaru, yang diperkirakan mencapai 40% dari 1,2 juta penduduk kota tersebut.
Jumlah perantau Minang yang signifikan ini, menurut Gubernur Mahyeldi, merupakan potensi luar biasa. Mereka bukan hanya kontributor ekonomi, tetapi juga duta budaya Minangkabau di berbagai penjuru tanah air bahkan mancanegara. Gubernur memperkirakan jumlah perantau Minang di seluruh Indonesia dan luar negeri mencapai sekitar 15 juta jiwa.
Gubernur berharap perantau Minang dapat memberikan kontribusi lebih luas, terutama melalui dukungan finansial untuk pembangunan infrastruktur, pelestarian budaya Minangkabau, dan dukungan politik serta kebijakan yang mendukung pembangunan Sumbar.
Kolaborasi yang Menguntungkan
Kolaborasi antara Riau dan Sumbar dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk. Misalnya, pengembangan sektor pertanian dengan memanfaatkan keahlian dan sumber daya dari kedua provinsi. Riau yang kaya akan sumber daya alam dapat memasok bahan baku untuk industri pengolahan di Sumbar.
Selain itu, pengembangan sektor pariwisata juga memiliki potensi besar. Kedua provinsi dapat berkolaborasi dalam promosi wisata, menciptakan paket wisata gabungan yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan demikian, kedua provinsi dapat saling menguntungkan dan meningkatkan pendapatan daerah.
IKMR dengan jumlah anggotanya yang besar, yaitu 78 IKMR, 28 Ikatan Wanita Minang Riau (IWMR), dan 12 Ikatan Pemuda Minang Riau (IPMR), dapat berperan sebagai jembatan penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Mereka dapat memfasilitasi program-program pembangunan yang melibatkan kedua provinsi.
Langkah-langkah Konkret untuk Sinergitas
Untuk mewujudkan sinergitas yang efektif, diperlukan langkah-langkah konkret. Salah satunya adalah pembentukan tim kerja gabungan antara pemerintah Riau dan Sumbar, serta melibatkan IKMR secara aktif.
Tim kerja ini dapat merumuskan program-program prioritas, menetapkan indikator keberhasilan, dan mekanisme pengawasan. Transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam menjalankan program kolaborasi ini agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga perlu dioptimalkan untuk mempermudah koordinasi dan penyebaran informasi. Website resmi atau aplikasi khusus dapat digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antara kedua provinsi.
Pembangunan ekonomi desa di kedua provinsi dapat ditingkatkan melalui program pemberdayaan masyarakat. Misalnya, pelatihan keterampilan, akses permodalan, dan pemasaran produk unggulan daerah. Kolaborasi ini akan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat.
Dengan komitmen dan kerjasama yang kuat antara pemerintah Riau, Sumbar, dan IKMR, sinergitas pembangunan ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua provinsi dan masyarakatnya.
Editor: Bilhaqi Amjada A’raaf