Keandalan perangkat telekomunikasi menjadi kunci kepercayaan publik dan industri. Hal ini tak lepas dari peran penting pengujian Electromagnetic Compatibility (EMC), yang memastikan perangkat tersebut aman dan tidak mengganggu perangkat lain. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun menekankan betapa krusialnya proses pengujian ini.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, menegaskan bahwa EMC bukan sekadar persyaratan teknis belaka. Lebih dari itu, EMC menjadi fondasi kepercayaan masyarakat dan industri terhadap setiap perangkat yang beredar di pasaran.
Pentingnya Pengujian EMC untuk Keandalan Perangkat Telekomunikasi
Pengujian EMC menjadi syarat mutlak untuk menjamin kualitas dan keamanan perangkat telekomunikasi. Standar internasional harus dipenuhi untuk mencegah gangguan pada perangkat lain.
Kominfo melihat pentingnya balai uji sebagai tempat verifikasi kepatuhan standar EMC. Balai uji ini berperan vital dalam memastikan produk yang beredar di pasaran telah teruji dan aman digunakan.
Peran Balai Uji EMC: Pelindung, Gerbang, dan Manajer Spektrum
Pemerintah Indonesia telah membangun balai uji EMC, yang kini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan telekomunikasi dan frekuensi.
Balai uji pertama di Bintara, Bekasi, telah digantikan dengan fasilitas yang lebih modern dan canggih di Tapos, Depok, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada tahun 2024.
Tiga Peran Utama Balai Uji
Balai uji berperan sebagai pelindung dengan memastikan perangkat tidak memancarkan emisi yang membahayakan kesehatan dan keselamatan manusia. Pengujian dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar yang berlaku di Indonesia.
Sebagai gerbang, balai uji mengawasi masuk dan keluarnya perangkat TIK di Indonesia. Hal ini sekaligus menjamin kualitas produk dan membantu industri dalam negeri bersaing di pasar global.
Dalam manajemen spektrum, balai uji memastikan perangkat tidak mengganggu sistem lain. Ini termasuk dalam penanganan kasus seperti pemalsuan BTS (fake BTS).
Kominfo dan Pengembangan Infrastruktur 5G di Indonesia
Indonesia terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi global. Kominfo berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur yang memadai guna mendukung perkembangan teknologi terkini.
Salah satu fokus utama adalah pengembangan jaringan 5G. Kominfo berencana segera merilis spektrum frekuensi baru untuk optimalisasi jaringan 5G.
- Frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz akan dialokasikan untuk layanan seluler.
- Frekuensi 1,4 GHz akan dialokasikan untuk layanan fixed broadband.
Dengan adanya tambahan spektrum frekuensi ini, diharapkan jaringan 5G di Indonesia dapat berkembang pesat dan menjangkau lebih banyak wilayah.
Kominfo juga terus berupaya untuk meningkatkan akses internet yang cepat dan terjangkau, khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Hal ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk pemerataan akses teknologi informasi di seluruh Indonesia.
Ke depan, peran balai uji EMC akan semakin krusial seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat. Kominfo akan terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas balai uji untuk memastikan kualitas dan keamanan perangkat telekomunikasi di Indonesia, sehingga kepercayaan publik dan industri tetap terjaga.