Indonesia terus berupaya memperkuat posisinya sebagai pusat ekonomi halal global. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memainkan peran krusial dalam upaya ini, dengan fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMK) sebagai tulang punggung industri halal nasional.
Langkah terbaru BPJPH adalah penyelenggaraan Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025, sebuah ajang yang diproyeksikan menjadi platform kolaborasi global untuk industri halal. Festival ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor yang tengah berkembang pesat ini.
IIHF 2025: Pendorong Ekosistem Halal Indonesia yang Inklusif
Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, menekankan pentingnya kolaborasi dan inklusivitas dalam membangun ekosistem halal yang produktif. IIHF 2025 dirancang sebagai wadah bagi berbagai pemangku kepentingan, baik dalam maupun luar negeri, untuk bersinergi dan memperkuat jaringan industri halal.
Festival yang akan berlangsung selama tiga hari di Jakarta International Convention Center (JICC) ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui sektor halal. Kehadiran peserta dari berbagai negara pun menandakan pentingnya peran Indonesia di kancah global.
Peluang Emas bagi UMK: Sertifikasi Halal Gratis dan Kesempatan Kerja
IIHF 2025 memberikan kesempatan berharga bagi UMK untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar domestik dan internasional. Salah satu program unggulan adalah SEHATI (Sertifikasi Halal Gratis), yang menyediakan 10.000 kuota sertifikasi halal bagi UMK yang memenuhi kriteria.
Selain sertifikasi gratis, festival ini juga membuka peluang kerja freelance sebagai Pendamping Proses Produk Halal (P3H). Sebanyak 10.000 lowongan P3H akan tersedia, direkrut melalui Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) yang telah disiapkan.
Dukungan dan Pendampingan untuk UMK
BPJPH berkomitmen memberikan pendampingan intensif bagi UMK yang mengikuti program SEHATI. Pendampingan tersebut akan membantu UMK dalam proses sertifikasi halal, sehingga mereka dapat memperoleh sertifikat dengan mudah dan efisien.
Program ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak UMK untuk memperoleh sertifikasi halal, sehingga meningkatkan daya saing dan akses pasar mereka, baik di dalam maupun luar negeri.
Kolaborasi Global untuk Memperkuat Posisi Indonesia di Pasar Halal
IIHF 2025 akan dihadiri oleh peserta dari 25 negara, menunjukkan komitmen global untuk mengembangkan industri halal. Kehadiran negara-negara seperti Amerika Serikat, Malaysia, Korea Selatan, dan lainnya, menunjukkan tingginya minat internasional terhadap industri halal Indonesia.
BPJPH berharap festival ini akan meningkatkan peringkat Indonesia dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI), yang dipublikasikan oleh DinarStandard. Peningkatan peringkat ini akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi halal dunia.
Dengan menggabungkan upaya penguatan pasar domestik dan ekspor, BPJPH berupaya untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan sektor halal di Indonesia. IIHF 2025 menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut.
Melalui program-program inovatif dan kolaborasi yang kuat, Indonesia terus melangkah maju untuk menjadi pusat industri halal dunia. Komitmen terhadap UMK dan keterbukaan terhadap kerjasama internasional menjadi kunci keberhasilan upaya ini.