Merasa cemas adalah hal wajar. Namun, kecemasan berlebihan yang mengganggu aktivitas sehari-hari bisa menjadi tanda gangguan kecemasan atau *anxiety disorder*. Kondisi ini memengaruhi kualitas hidup dan tak boleh dianggap remeh.
Mengenal Gangguan Kecemasan
Cemas saat wawancara kerja atau ujian sekolah adalah normal. Gangguan kecemasan terjadi ketika rasa takut, cemas, dan khawatir berlebihan muncul tanpa alasan jelas, berlangsung lama, dan mengganggu aktivitas.
Perasaan cemas ini berbeda dengan kecemasan sesekali yang dialami kebanyakan orang. Gangguan kecemasan berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari penderitanya, hingga kemampuan untuk beraktivitas.
Jenis-jenis Gangguan Kecemasan
Beberapa jenis gangguan kecemasan meliputi Gangguan Kecemasan Umum (GAD), ditandai kecemasan berlebihan dan sulit dikendalikan. Kemudian, Gangguan Kecemasan Sosial (GAK) yang memicu kecemasan dalam situasi sosial karena takut dihakimi.
Fobia merupakan rasa takut dan cemas berlebihan terhadap hal-hal spesifik, misalnya tempat tertutup (agoraphobia), atau kejadian traumatis. *Panic disorder* ditandai serangan panik tiba-tiba dan berulang tanpa alasan yang jelas.
Gejala dan Penyebab Gangguan Kecemasan
Gejalanya meliputi gejala psikologis seperti gelisah, sulit berkonsentrasi, dan gangguan tidur. Gejala fisik antara lain sakit kepala, nyeri otot, gangguan pencernaan, kelelahan, napas tersengal-sengal, mual, otot tegang, keringat dingin, dan jantung berdebar.
Penyebabnya kompleks. Ketidakseimbangan neurotransmiter (serotonin, dopamin, norepinefrin) dan hormon, kelainan otak (peningkatan aktivitas amygdala), faktor genetik, dan stres atau trauma jangka panjang berperan penting.
Gangguan kecemasan memerlukan penanganan profesional. Jangan mendiagnosis sendiri. Konsultasikan dengan ahli kesehatan mental jika Anda mengalami gejala-gejala di atas untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pengobatan yang tepat dapat membantu Anda mengelola kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup.