Kabar peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia telah menjadi perhatian global. Namun, dampaknya terhadap pariwisata di Bali, sejauh ini, masih belum signifikan.
Meskipun demikian, kewaspadaan tetap diutamakan. Pemerintah Provinsi Bali terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan situasi dan memastikan keamanan wisatawan.
Lonjakan Kasus COVID-19 di Asia Tenggara: Belum Berdampak Signifikan terhadap Pariwisata Bali
Dinas Pariwisata (Dispar) Bali memastikan bahwa lonjakan kasus COVID-19 di negara-negara tetangga seperti Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura belum berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata.
Kepala Dispar Bali, I Wayan Sumarajaya, menyatakan hal tersebut dalam keterangannya di Denpasar pada Rabu lalu.
Meskipun belum ada pengaruh yang terlihat, Dispar Bali tetap menjalin koordinasi erat dengan Dinas Kesehatan untuk memantau perkembangan situasi COVID-19 secara berkala.
Koordinasi ini penting untuk memastikan langkah-langkah pencegahan dan antisipasi yang tepat dapat diambil jika diperlukan.
Kewaspadaan Tetap Dijaga: Kementerian Kesehatan Keluarkan Surat Edaran
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 terkait kewaspadaan terhadap COVID-19. Surat edaran ini merespon peningkatan kasus di beberapa negara Asia.
Surat edaran tersebut mengingatkan pada peningkatan kasus COVID-19 varian baru di beberapa negara tetangga, meskipun tren di Indonesia sendiri menunjukkan penurunan.
Varian yang merebak di masing-masing negara berbeda. Di Thailand, varian XEC dan JN.1; di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1); di Hongkong JN.1; dan di Malaysia XEC (turunan JN.1).
Meskipun angka kematian relatif rendah, Kementerian Kesehatan tetap meminta peningkatan kewaspadaan.
Langkah Antisipasi Pemerintah Bali
Menanggapi surat edaran Kementerian Kesehatan, Dispar Bali menyatakan masih menunggu arahan lebih lanjut. Saat ini, mereka berpedoman pada instruksi kepada dinas kesehatan dan balai karantina.
Belum ada tindakan khusus yang diambil Dispar Bali selain terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait.
Kepala Dispar Bali menegaskan bahwa pihaknya masih berpedoman pada surat edaran dan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan memperhatikan surat edaran tersebut.
Data Kunjungan Wisatawan: Angka Tetap Tinggi
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan dari Asia ke Bali masih tinggi. Pada bulan April 2025 saja, tercatat sebanyak 160.417 kunjungan wisatawan dari kawasan Asia.
Data lalu lintas penerbangan juga menunjukkan Singapura, Malaysia, dan Thailand termasuk lima negara tujuan tertinggi dari Bali sepanjang April 2025.
Data ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia, minat wisatawan untuk berkunjung ke Bali masih tetap tinggi.
Namun, penting untuk tetap memantau situasi dan mengantisipasi potensi perubahan di masa mendatang.
Kesimpulannya, meskipun terdapat lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara tetangga, dampaknya terhadap pariwisata Bali masih belum signifikan. Pemerintah daerah tetap waspada dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan keselamatan dan keamanan wisatawan. Data kunjungan wisatawan yang masih tinggi menunjukkan bahwa Bali tetap menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan mancanegara.