Marquis Deshaun Steven Holloway Davison, pebasket asing Satya Wacana Salatiga, telah dinobatkan sebagai raja steal di Indonesian Basketball League (IBL) 2025 hingga pekan ke-18. Pencapaian luar biasa ini menegaskan dominasinya dalam menjaga pertahanan timnya.
Dengan rata-rata 2,58 steal per game (spg), Davison unggul tipis atas para pesaingnya. Prestasi ini diraih setelah ia melakoni 24 pertandingan di babak regular season IBL 2025.
Raja Steal IBL 2025: Dominasi Davison di Lapangan
Pemain berusia 24 tahun asal California, Amerika Serikat ini telah menunjukkan konsistensi permainannya sepanjang musim. Kemampuannya dalam mencuri bola menjadi kunci keberhasilan Satya Wacana Salatiga.
Davison, yang juga peserta Slam Dunk Contest IBL All-Star 2025, membuktikan kualitasnya sebagai seorang point guard yang tangguh. Ia berhasil melampaui empat pesaing terdekatnya dalam perebutan gelar raja steal.
Dengan postur 1,96 meter, Davison memiliki jangkauan yang luas dan kemampuan membaca permainan yang baik. Ini memungkinkannya untuk efektif dalam melakukan steal dan mengganggu alur serangan lawan.
Persaingan Sengit di Puncak Klasemen Steal
Posisi kedua ditempati oleh Stephaun Branch dari Tangerang Hawks Basketball, dengan rata-rata 2,57 spg. Perbedaan yang sangat tipis, hanya 0,01 spg, menunjukkan persaingan yang ketat di puncak klasemen.
Branch, yang merupakan guard andalan tim asuhan Antonius Joko Endratmo, terus memberikan ancaman bagi lawan-lawannya. Ia merupakan pesaing kuat Davison untuk gelar raja steal.
Gelvis Andres Solano Paulino dari Dewa United Banten berada di posisi ketiga dengan 2,43 spg. Pemain asal Republik Dominika ini memberikan kontribusi signifikan bagi timnya.
Kenyon Joseph Buffen (Rans Simba Bogor) dan James Dickey III (Pelita Jaya Jakarta) melengkapi lima besar dengan raihan 2,36 spg dan 2,13 spg, masing-masing. Keduanya juga merupakan pemain kunci di timnya.
Prospek di Pekan-Pekan Terakhir dan Implikasinya
Meskipun sudah unggul, Davison masih memiliki kesempatan untuk menambah koleksi steal-nya. Satya Wacana masih memiliki dua pertandingan tersisa di babak regular season.
Pertandingan-pertandingan terakhir ini akan menjadi penentu apakah Davison mampu memperlebar keunggulannya atau justru disalip oleh Branch yang membayangi di peringkat kedua. Ketegangan persaingan ini tentu menarik untuk dinantikan.
Gelar raja steal bukan hanya soal statistik individu, tetapi juga mencerminkan kontribusi signifikan bagi tim dalam aspek pertahanan. Davison dan para pesaingnya telah menunjukkan kualitas dan dampak penting bagi tim masing-masing.
Keberhasilan Davison ini juga bisa menjadi inspirasi bagi pemain muda Indonesia untuk meningkatkan kemampuan steal dan pertahanan mereka. Dominasinya menunjukkan pentingnya kemampuan mencuri bola dalam meraih kemenangan.
Dengan berakhirnya babak reguler di pekan ke-20, kita nantikan siapa yang akhirnya akan menjadi yang terbaik dalam kategori steal di IBL 2025. Prestasi Davison ini sudah menjadi bukti kemampuannya yang luar biasa.