Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berkomitmen untuk mendorong kemandirian energi dan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Salah satu program unggulannya, Desa Energi Berdikari, telah berhasil memberdayakan masyarakat Desa Rawameneng, Subang, Jawa Barat, dengan memanfaatkan energi terbarukan dan mengolah limbah menjadi produk bernilai tinggi.
Program ini tak hanya berfokus pada teknologi energi terbarukan, tetapi juga pada peningkatan kapasitas masyarakat untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Memberdayakan Nelayan Desa Rawameneng melalui Program Desa Energi Berdikari
Desa Rawameneng, sebuah desa nelayan di Subang, Jawa Barat, menjadi contoh nyata keberhasilan program Desa Energi Berdikari. Mayoritas penduduk desa bergantung pada hasil tangkapan ikan laut untuk menghidupi keluarga mereka.
Sebelum program ini diterapkan, banyak ikan kecil yang terbuang karena dianggap tidak memiliki nilai jual. Hal ini menyebabkan potensi ekonomi yang terbuang sia-sia.
Pertamina NRE dan Jawa Satu Power, perusahaan yang beroperasi di sekitar desa tersebut, berkolaborasi untuk mengatasi masalah ini. Mereka memberikan pendampingan dan teknologi untuk mengolah limbah ikan menjadi produk yang lebih bernilai.
Dengan memanfaatkan energi surya, proses pengolahan limbah menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Program ini tidak hanya menciptakan nilai tambah dari limbah, tetapi juga meningkatkan pendapatan nelayan.
Teknologi Ramah Lingkungan dan Peningkatan Ekonomi
Salah satu kunci keberhasilan program ini adalah pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). PLTS berkapasitas 2.200 watt peak (Wp) mendukung pengoperasian alat pengering ikan di Koperasi Unit Desa (KUD) Mina Karya Baru.
Penggunaan PLTS ini tidak hanya mengurangi biaya energi, tetapi juga berkontribusi pada penurunan emisi karbon, sesuai dengan komitmen Pertamina NRE terhadap keberlanjutan lingkungan.
Limbah ikan yang sebelumnya dibuang kini diolah menjadi tepung ikan. Tepung ikan ini memiliki nilai gizi tinggi dan dapat digunakan sebagai pakan unggas dan ikan. Hal ini membuka peluang pasar baru bagi produk olahan tersebut.
Potensi pasarnya cukup besar, tak hanya di Desa Rawameneng, tetapi juga di desa-desa lain di sekitarnya yang juga membudidayakan ternak unggas dan ikan.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Lingkungan
Program Desa Energi Berdikari telah memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat Desa Rawameneng. Sekitar 35 nelayan kapal kecil dan 140 nelayan anggota KUD Mina Karya Baru merasakan dampak positifnya.
Ketua KUD Mina Karya Baru, Karyono, mengungkapkan bahwa program ini telah mengubah pandangan mereka terhadap limbah ikan. Ikan rucah yang dulunya dibuang kini menjadi sumber pendapatan tambahan.
Selain itu, penghematan biaya energi berkat PLTS juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian nelayan. Mereka dapat mengalokasikan biaya yang lebih rendah untuk pengolahan, sehingga meningkatkan profitabilitas usaha.
Program ini juga telah berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan melalui pengurangan limbah dan pemanfaatan energi terbarukan.
Keberhasilan program Desa Energi Berdikari di Desa Rawameneng menunjukkan bahwa transisi energi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat. Model ini dapat direplikasi di desa-desa lain untuk menciptakan kemandirian energi dan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan pendekatan yang terintegrasi, yang memadukan teknologi ramah lingkungan dengan peningkatan kapasitas masyarakat, program ini berhasil menciptakan dampak positif yang luas dan berkelanjutan, sekaligus memberikan contoh nyata bagaimana energi terbarukan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.