Gen Z China: “Manusia Tikus” Taklukan Stres Mental, Mengejutkan Psikolog

Playmaker

Gen Z China: "Manusia Tikus" Taklukan Stres Mental, Mengejutkan Psikolog
Sumber: Poskota.com

Generasi Z di Tiongkok tengah menyita perhatian dengan fenomena unik yang disebut “manusia tikus”. Istilah ini menggambarkan anak muda yang menghabiskan waktu dengan tidur, bermain gim, dan berselancar di media sosial.

Sekilas, gaya hidup ini tampak tidak produktif. Namun, di baliknya tersimpan makna mendalam tentang bagaimana Gen Z merespon tekanan dan mengedepankan kesehatan mental.

Memahami Fenomena “Manusia Tikus”: Bukan Sekadar Kemalasan

Psikolog klinis Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi., menjelaskan bahwa “manusia tikus” bukan sekadar kemalasan. Ini merupakan mekanisme adaptasi Gen Z terhadap tekanan hidup yang luar biasa.

Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z berani mengatakan “cukup” ketika lelah. Mereka memprioritaskan pemulihan energi mental daripada terus memaksakan diri bekerja tanpa henti.

Ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental yang lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka memahami bahwa istirahat bukanlah pelarian, melainkan strategi untuk bertahan.

Burnout dan Strategi Istirahat Generasi Z

Gen Z cenderung merespon kelelahan mental atau burnout dengan menarik diri. Mereka melihat kelelahan sebagai sinyal tubuh dan pikiran untuk berhenti sejenak.

Istirahat menjadi bagian penting dari kelangsungan hidup yang sehat bagi mereka. Ini adalah bentuk perlindungan diri dari stres kronis, bukan indikasi kemalasan.

Mereka sadar bahwa kesehatan mental adalah aset berharga yang harus dijaga, bukan dikorbankan demi produktivitas semu. Hal ini mencerminkan pergeseran nilai generasi muda.

Menyeimbangkan Istirahat dan Tanggung Jawab

Meskipun istirahat penting, “manusia tikus” berisiko jika menjadi kebiasaan jangka panjang tanpa arah. Istirahat sehat berbeda dengan pelarian dari tanggung jawab.

Menarik diri dari rutinitas seharusnya sementara dan strategis. Jika berkelanjutan, hal ini justru dapat memperburuk kondisi mental dan menambah rasa tidak berdaya.

Keseimbangan antara pemulihan dan tanggung jawab sangat krusial. Gen Z perlu mengatur prioritas, menetapkan batasan, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Pemulihan adalah bagian dari proses, tetapi proses itu harus mengarah pada perbaikan, bukan stagnasi. Mencari bantuan profesional, seperti psikolog, sangat dianjurkan.

Fenomena ini bukanlah masalah individu semata. Pihak keluarga, sekolah, dan tempat kerja perlu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental.

Edukasi kesehatan mental, kebijakan kerja fleksibel, dan akses mudah ke pendampingan psikologis adalah beberapa solusi yang bisa diimplementasikan.

Budaya kerja yang menghargai usaha, bukan hanya hasil, juga penting untuk dibangun. Gen Z tengah mengajarkan kita pentingnya keberlanjutan hidup, bahwa terkadang diam sejenak dan bernapas jauh lebih bermakna daripada terus berlari mengejar produktivitas.

Fenomena “manusia tikus” adalah cerminan kompleksitas tantangan hidup modern. Ini bukan sekadar tren, tetapi panggilan untuk kita semua untuk lebih menghargai kesehatan mental dan keseimbangan hidup.

Popular Post

Gaya Hidup

AI: Revolusi Bisnis, Ancaman Pekerjaan atau Peluang Baru?

Kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi sorotan, tak hanya di perusahaan besar, namun juga usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. ...

Olahraga

Timnas Voli Senior Indonesia Siap Ramaikan SEA V League 2025

Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) telah memastikan komposisi tim untuk SEA V League 2025. Setelah sebelumnya menurunkan ...

Eksbis

Bantuan Beras 10 Kg: Mentan Pastikan Petani Terlindungi

Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram kepada masyarakat selama dua bulan, Juni dan Juli. Total beras yang disalurkan ...

Teknologi

Meta Pacu AI: Energi Nuklir Pasok Pusat Data Raksasa

Meta, raksasa teknologi di balik Facebook dan Instagram, terus berkomitmen untuk beralih ke energi bersih dalam menjalankan pusat data globalnya. ...

Eksbis

Diskon Tol 20%: Jadwal & Ruas Jalan Bebas Macet Juni-Juli

Pemerintah melalui Jasa Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya memberikan kabar gembira bagi para pengguna jalan tol di ...

Gaya Hidup

Kebudayaan Indonesia: Kolaborasi Majukan Warisan Bangsa Kita Bersama

Pemajuan kebudayaan di Indonesia menjadi fokus utama pemerintah. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah dan seluruh ...