Istilah “brain rot” atau kerusakan otak, yang merujuk pada dampak negatif konten digital terhadap kesehatan kognitif, semakin meresahkan. Oxford bahkan menobatkannya sebagai kata kunci tahun 2024 yang merefleksikan kekhawatiran global ini.
Fenomena seperti tren “Tung Tung Tung Sahur” dan “Ballerina Cappucina” dianggap turut berkontribusi pada brain rot, terutama pada anak-anak. Konsumsi konten digital yang rendah kualitas secara berlebihan menjadi penyebab utama.
Paparan berlebihan terhadap konten media sosial tanpa filter berdampak buruk pada daya ingat, fokus, kemampuan berpikir kritis, dan interaksi sosial. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan kebiasaan sehat demi menjaga kesehatan otak.
Dampak Negatif Konsumsi Konten Digital Berlebihan
Penggunaan media sosial yang berlebihan terbukti meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Hal ini berdampak negatif pada kesehatan mental dan kemampuan kognitif.
Kurangnya penyaringan konten digital berkualitas rendah menyebabkan penurunan kemampuan fokus, produktivitas, serta kemampuan berpikir kritis. Inilah yang kemudian disebut sebagai brain rot.
Kecenderungan multitasking, meskipun terlihat efisien, justru mengurangi kemampuan memori kerja dan fungsi eksekutif otak. Kemampuan otak untuk memproses informasi secara efektif menurun.
Mencegah “Brain Rot”: Strategi Menuju Otak yang Sehat
Batas waktu penggunaan media sosial perlu diterapkan. Misalnya, batasi penggunaan media sosial hanya 30-60 menit per hari atau pada waktu-waktu tertentu.
Latihan kesadaran atau mindfulness secara teratur dapat melatih otak untuk lebih fokus dan mengurangi kecenderungan untuk mengakses konten remeh tanpa berpikir. Ini membantu meningkatkan kontrol diri.
Olahraga teratur sangat penting. Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, mensuplai oksigen dan nutrisi, serta meningkatkan neuroplastisitas.
Membaca buku minimal 30 menit setiap hari dapat meningkatkan fokus, pemahaman, dan kemampuan berpikir kompleks. Pilih buku yang sesuai minat dan tingkat pemahaman.
Membangun Kebiasaan Sehat untuk Otak yang Tajam
Mengurangi kebiasaan multitasking membantu meningkatkan fungsi kognitif. Fokus pada satu tugas pada satu waktu akan meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerjaan.
Memilih dan mengkonsumsi konten digital berkualitas merupakan langkah kunci pencegahan brain rot. Berhati-hatilah dalam memilih informasi yang dikonsumsi.
Menjaga kesehatan otak merupakan investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. Dengan menerapkan strategi di atas, kita dapat melindungi otak dari dampak negatif konten digital berlebihan dan menuju kehidupan yang lebih sehat dan produktif.