Indonesia menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan laut berkelanjutan dalam Konferensi Kelautan PBB ketiga (UNOC-3) di Nice, Prancis. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, secara langsung menyampaikan komitmen ini, menekankan pentingnya kerja sama global untuk menghadapi berbagai tantangan lingkungan laut. Pertemuan ini menjadi panggung bagi Indonesia untuk memamerkan langkah-langkah konkret dalam mewujudkan ekonomi biru yang berkelanjutan.
Indonesia aktif dalam UNOC-3, menunjukkan kepemimpinan melalui berbagai kebijakan dan inisiatif. Komitmen ini diwujudkan dalam berbagai program dan kerjasama internasional.
Komitmen Indonesia dalam Pengelolaan Laut Berkelanjutan
Dalam UNOC-3, Menteri Trenggono menekankan urgensi kerjasama global dalam menghadapi tantangan seperti pemanasan laut, peningkatan keasaman laut, berkurangnya stok perikanan, dan pencemaran laut. Indonesia percaya kolaborasi internasional sangat krusial dalam mengatasi masalah-masalah ini.
Indonesia menunjukkan komitmennya melalui kebijakan ekonomi biru yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Hal ini mencakup perluasan kawasan konservasi laut, perikanan berbasis kuota, dan akuakultur berkelanjutan.
Langkah nyata terlihat dari perluasan kawasan konservasi laut hingga mencapai lebih dari 29 juta hektar. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan cadangan karbon biru terbesar di dunia.
Inovasi dan Kerjasama Internasional
Indonesia mendorong kerja sama global yang lebih kuat dalam peningkatan kapasitas, sains terbuka, riset laut, dan transfer teknologi. Negara ini juga mempelopori inovasi pendanaan seperti Indonesia Coral Reef Bond dan Global Blended Finance Alliance.
Sebagai bagian dari komitmennya, Indonesia telah meratifikasi Perjanjian Internasional Biodiversity Beyond National Jurisdiction Agreement (BBNJ). Indonesia juga bergabung dengan the Aquatic Blue Food Coalition bersama 40 negara lainnya.
Indonesia juga aktif dalam inisiatif Ocean 20 yang diluncurkan pada Presidensi G20. Inisiatif ini menunjukkan komitmen nyata Indonesia dalam aksi global untuk laut.
Menuju Masa Depan Kelautan yang Berkelanjutan
Sebagai puncak komitmennya, Indonesia akan menjadi tuan rumah Ocean Impact Summit pada peringatan Hari Laut Sedunia 2026. Summit ini akan mengumpulkan para pakar, pembuat kebijakan, pelaku usaha, dan filantropis.
Tujuan dari Ocean Impact Summit adalah mendorong dampak nyata di bidang Blue Food, Blue Diplomacy, Blue Economy, dan Blue Energy. Acara ini diharapkan menjadi momentum penting bagi kerjasama global.
Selain itu, Indonesia telah menyerahkan instrumen ratifikasi BBNJ kepada perwakilan PBB. Ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam konservasi dan penggunaan berkelanjutan keanekaragaman hayati laut.
Di UNOC-3, Indonesia juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan berbagai negara dan organisasi internasional. Pertemuan ini dilakukan untuk memperkuat kerjasama dalam pengelolaan kelautan dan perikanan.
UNOC-3, yang diselenggarakan bersama oleh Prancis dan Kosta Rika, bertujuan mempercepat aksi global untuk melestarikan dan memanfaatkan laut secara berkelanjutan. Indonesia memainkan peran penting dalam upaya ini.
Partisipasi aktif Indonesia dalam UNOC-3 menunjukkan komitmen kuat negara ini dalam pelestarian laut. Melalui berbagai inisiatif dan kerjasama internasional, Indonesia berkontribusi pada pengelolaan laut yang berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Upaya ini diharapkan dapat menginspirasi negara lain untuk turut serta dalam gerakan global ini.