Indonesia Open 2025 telah menyajikan pertandingan-pertandingan seru di babak awal. Salah satu ganda campuran Indonesia, Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil, berhasil menunjukkan performa apik dan melaju ke babak 16 besar. Kemenangan mereka atas wakil Hong Kong menjadi sorotan.
Perjalanan Adnan/Indah di Indonesia Open 2025 patut diapresiasi. Pasangan peringkat 30 dunia ini berhasil mengatasi tekanan dan menunjukkan peningkatan performa yang signifikan.
Adnan/Indah Taklukkan Wakil Hong Kong
Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (4/6/2025), Adnan/Indah sukses mengalahkan Tang Chun Man/Tse Ying Suet dari Hong Kong dengan skor 24-22, 21-12. Pertandingan berlangsung selama 39 menit.
Di awal pertandingan, Adnan/Indah mengaku sempat merasa tertekan. Namun, dengan strategi bermain tenang dan fokus poin demi poin, mereka mampu membalikkan keadaan.
Adnan mengungkapkan kunci kemenangan mereka. Mereka fokus mengurangi kesalahan dan bermain tanpa beban karena di atas kertas lawan diunggulkan.
Indah menambahkan, mereka bermain dengan semangat “nothing to lose”. Strategi ini terbukti efektif menghadapi lawan yang lebih diunggulkan.
Jafar/Felisha Juga Melaju ke Babak Kedua
Selain Adnan/Indah, pasangan ganda campuran Indonesia lainnya, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, juga berhasil melaju ke babak kedua.
Berada di peringkat 15 dunia, Jafar/Felisha mengalahkan wakil Malaysia, Wong Tien Ci/Lim Chiew Sien dengan skor meyakinkan 21-11, 21-16.
Dejan/Fadia Tersingkir
Sayangnya, tidak semua ganda campuran Indonesia berhasil melaju. Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus angkat koper lebih awal.
Pasangan peringkat 30 dunia ini dikalahkan pasangan Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran, dengan skor 18-21, 13-21.
Kekalahan ini menjadi yang keempat kalinya secara beruntun dari pasangan Thailand tersebut. Dejan/Fadia mengakui kesulitan menghadapi permainan Dechapol/Supissara di depan net.
Meskipun telah beberapa kali bertemu, Dejan/Fadia masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Hal ini menjadi penyebab utama kekalahan mereka.
Fadia mengungkapkan kelemahan mereka di depan net. Mereka sudah mempelajari pola permainan lawan, tetapi masih kesulitan mengimbangi konsistensi permainan lawan.
Dejan menambahkan, Dechapol bermain sangat impresif dengan cover yang baik di lapangan. Hal ini menyulitkan Dejan/Fadia untuk mengembangkan permainan.
Secara keseluruhan, Indonesia Open 2025 menunjukkan persaingan ketat di sektor ganda campuran. Meskipun ada yang harus tersingkir, performa Adnan/Indah dan Jafar/Felisha memberikan harapan bagi Indonesia di turnamen ini. Ke depan, perlu peningkatan strategi dan meminimalisir kesalahan sendiri untuk meraih hasil lebih maksimal.