Indonesia berupaya memperkuat kolaborasi dengan Jepang untuk memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Hal ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing UKM Indonesia di pasar global yang semakin kompetitif. Pemerintah melihat peran ASEAN-Japan Centre (AJC) sebagai kunci keberhasilan upaya tersebut.
Kementerian Perdagangan Indonesia memandang pentingnya kemitraan strategis dengan Jepang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kerja sama ini akan membantu UKM Indonesia dalam menghadapi tantangan pasar internasional.
Penguatan Kemitraan Indonesia-Jepang untuk Pemberdayaan UKM
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti baru-baru ini melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal AJC, Kunihiko Hirabayashi, di Tokyo. Pertemuan ini membahas strategi untuk memperkuat pemberdayaan UKM Indonesia melalui program-program yang inklusif dan berdampak positif.
Pemberdayaan UKM merupakan salah satu prioritas utama Kementerian Perdagangan. Program ini sejalan dengan tiga fokus utama kementerian: memperkuat pasar domestik, memperluas pasar ekspor, dan mendorong UMKM untuk terlibat dalam ekspor.
Strategi Pemberdayaan UKM
Program pemberdayaan UKM difokuskan pada peningkatan kapasitas dan akses pasar bagi para pelaku usaha. Hal ini mencakup pelatihan bisnis, _business pitching_, dan _direct business matching_ dengan _buyer_ internasional.
Pelatihan bisnis akan membantu UKM meningkatkan kemampuan manajemen, pemasaran, dan keuangan. _Business pitching_ dan _direct business matching_ akan memfasilitasi akses UKM ke pasar global.
ASEAN-Japan Centre (AJC) sebagai Mitra Strategis
Indonesia menilai AJC sebagai mitra yang handal dalam mendukung pemberdayaan UKM. Lembaga ini memiliki pengalaman dan jaringan luas dalam memfasilitasi kerja sama ekonomi antara ASEAN dan Jepang.
Kemitraan dengan AJC akan memberikan akses bagi UKM Indonesia terhadap sumber daya, teknologi, dan pasar yang lebih luas. Ini termasuk peluang untuk berkolaborasi dengan perusahaan Jepang dan memasuki pasar Jepang yang kompetitif.
Manfaat Kerja Sama dengan AJC
Kerja sama dengan AJC diharapkan dapat membantu UKM Indonesia meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka. Program-program yang ditawarkan AJC dirancang untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Akses ke informasi pasar dan teknologi terbaru dari Jepang juga menjadi keuntungan besar bagi UKM Indonesia. Hal ini memungkinkan UKM untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren pasar global.
Kerangka Kerja ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP)
Kemitraan ekonomi Indonesia-Jepang semakin diperkuat melalui AJCEP. Perjanjian ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan kerja sama ekonomi yang lebih luas antara kedua negara.
AJCEP menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk pengembangan kapasitas, promosi, kolaborasi bisnis, fasilitasi investasi, dan dialog kebijakan. Akses ke intelijen pasar dan data perdagangan juga difasilitasi melalui AJCEP.
Implementasi AJCEP dalam Pemberdayaan UKM
AJCEP akan menjadi landasan penting dalam upaya pemberdayaan UKM. Kerja sama melalui AJCEP akan mempermudah akses UKM Indonesia ke pasar Jepang dan pasar internasional lainnya.
Program-program yang dijalankan di bawah AJCEP akan membantu UKM meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, serta memperluas jangkauan pasar mereka. Hal ini akan meningkatkan daya saing UKM Indonesia di tingkat regional maupun global.
Nilai-nilai yang sama antara Indonesia dan Jepang menjadi dasar kemitraan yang kuat. Kerja sama ini tidak hanya menguntungkan kedua negara, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi regional. Dengan dukungan AJC dan kerangka kerja AJCEP, pemberdayaan UKM Indonesia diharapkan akan semakin meningkat, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
