Kepala Daker Bandara Abdul Basir memberikan pengingat penting bagi jamaah haji Indonesia dan petugas terkait aturan ketat selama proses kepulangan dari Arab Saudi. Aturan ini bertujuan untuk kelancaran proses dan kepatuhan terhadap regulasi penerbangan internasional.
Salah satu aturan yang ditekankan adalah larangan membawa air zamzam ke dalam kabin pesawat. Hal ini seringkali dilanggar oleh jamaah, sehingga perlu diingatkan kembali secara tegas. Air zamzam akan didistribusikan kepada setiap jamaah setibanya di embarkasi Indonesia, dalam kemasan satu galon berisi lima liter per orang.
Abdillah, (nama lengkap Abdillah perlu ditambahkan jika tersedia) menegaskan kembali pentingnya kepatuhan terhadap larangan tersebut. Membawa air zamzam ke kabin dapat menghambat proses pemeriksaan dan menyebabkan penundaan keberangkatan. Pihak berwenang akan menindak tegas pelanggaran ini.
Aturan Bagasi Kabin dan Proses Kepulangan
Selain larangan membawa air zamzam, jamaah hanya diperbolehkan membawa dua jenis tas ke dalam kabin pesawat: tas kabin maksimal 7 kilogram dan tas paspor. Petugas akan memeriksa kerapian dan kesesuaian barang bawaan, meskipun tidak ada penimbangan ulang untuk tas kabin.
Koper besar telah dikirimkan sehari sebelum keberangkatan. Proses kepulangan jamaah haji tidak menggunakan skema _fast track_ seperti saat kedatangan. Semua jamaah akan melalui paviliun bandara, menerima dokumen perjalanan, menjalani pemeriksaan barang, dan menuju gate keberangkatan untuk melewati proses imigrasi dan keamanan.
Jamaah hanya diperbolehkan memasuki paviliun enam jam sebelum waktu keberangkatan. Kedatangan lebih awal mengharuskan jamaah menunggu di dalam bus. Hal ini sesuai dengan ketentuan pemerintah Saudi Arabia.
Jadwal Kepulangan Jamaah Haji
Pemulangan jamaah haji dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 11 hingga 25 Juni 2025, dengan 258 kloter pulang melalui Bandara Jeddah dan 8 kloter melalui Bandara Madinah.
Gelombang kedua berlangsung dari 26 Juni hingga 12 Juli 2025, dengan seluruh 259 kloter diberangkatkan dari Madinah. Persiapan untuk gelombang kedua terus dimatangkan, termasuk penyediaan konsumsi dan akomodasi bagi lebih dari 100.000 jamaah yang akan dipindahkan dari Makkah ke Madinah.
Persiapan di Madinah untuk Gelombang Kedua
Anggota Amirul Hajj, Prof. Arif Satria, telah meninjau dua dapur katering utama di Madinah, Smartpots dan Sedra Kitchen. Kedua dapur ini akan menyediakan konsumsi harian untuk jamaah selama di Madinah. Kapasitas dapur tersebut dinilai memadai.
Smartpots, misalnya, mampu memasak hingga 15.000 porsi makanan per hari. Prof. Arif juga mendorong peningkatan pemanfaatan bahan pangan dari Indonesia, seperti bumbu, tempe, ikan, daging, sayur, dan beras. Saat ini, baru bumbu dan tempe yang dipasok dari dalam negeri.
Proses pemulangan jamaah haji ini membutuhkan koordinasi dan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, mulai dari petugas bandara, imigrasi, hingga penyedia layanan katering. Harapannya, kepulangan jamaah haji dapat berjalan lancar dan aman.
Informasi tambahan yang perlu disertakan adalah mengenai kemungkinan adanya perubahan jadwal, prosedur pengaduan jika terjadi masalah selama kepulangan, dan informasi kontak darurat. Detail informasi ini dapat meningkatkan kualitas artikel dan memberikan rasa aman bagi para jamaah.
Selain itu, akan lebih baik jika informasi mengenai kapasitas tempat tunggu di bandara dan prosedur penanganan barang bawaan yang rusak atau hilang selama perjalanan juga dijelaskan.
Artikel ini juga dapat diperkaya dengan informasi mengenai persiapan kesehatan yang perlu dilakukan jamaah sebelum dan sesudah kepulangan, tips untuk mengatasi jetlag, dan informasi penting lainnya yang relevan bagi jamaah haji Indonesia.
