Presiden Japan Football Association (JFA) ke-15, Tsuneyasu Miyamoto, menyampaikan permohonan maaf resmi. Permintaan maaf tersebut ditujukan kepada para suporter, terutama dari Indonesia, yang gagal mendapatkan tiket laga Jepang vs Indonesia.
Permohonan maaf disampaikan melalui akun @idextratime di X (sebelumnya Twitter). Miyamoto mengakui kekecewaannya atas insiden tersebut.
Kekecewaan Suporter Indonesia di Osaka
Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Jepang dan Indonesia di Stadion Panasonic Suita, Osaka, Selasa (10/6/2025), disambut antusiasme tinggi suporter Indonesia. Namun, kapasitas stadion yang hanya sekitar 40.000 penonton tak mampu menampung jumlah suporter yang datang.
Miyamoto menyatakan terkejut dengan besarnya antusiasme suporter Indonesia. Ia menyesalkan banyaknya penggemar yang gagal menyaksikan pertandingan secara langsung.
Ketidakmampuan stadion menampung semua penggemar Indonesia menimbulkan kekecewaan. Banyak suporter yang telah jauh-jauh datang ke Osaka harus gigit jari.
Dampak Antusiasme Tinggi Suporter Indonesia
Laga tersebut menunjukkan besarnya kecintaan masyarakat Indonesia terhadap sepak bola. Ribuan suporter rela menempuh perjalanan jauh demi mendukung Timnas Indonesia.
Meskipun banyak yang kecewa karena tak mendapatkan tiket, semangat suporter tetap membara. Suasana stadion tetap meriah dan penuh energi positif.
Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya perencanaan matang dalam penyelenggaraan pertandingan berlevel internasional. Hal ini khususnya menyangkut kapasitas stadion dan sistem penjualan tiket.
Langkah Antisipasi di Masa Mendatang
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara pertandingan sepak bola. Perencanaan yang lebih baik dibutuhkan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
JFA diharapkan dapat melakukan evaluasi menyeluruh. Evaluasi ini meliputi kapasitas stadion, sistem penjualan tiket, serta antisipasi jumlah penonton.
Semoga kejadian ini menjadi momentum perbaikan. Perbaikan ini agar para penggemar sepak bola dapat selalu menikmati pertandingan dengan nyaman dan tertib.
Insiden di Osaka menjadi bukti nyata besarnya passion sepak bola Indonesia. Ke depan, diharapkan kerjasama lebih baik antara pihak penyelenggara dan suporter untuk menciptakan pengalaman menonton yang lebih baik.