Petenis unggulan teratas, Aryna Sabalenka, berhasil melaju ke semifinal Roland Garros 2024 setelah mengalahkan unggulan kedelapan, Zheng Qinwen, dengan skor 7-6(3), 6-3. Kemenangan ini menjadi semifinal ketujuh Sabalenka di musim ini. Pertandingan ini menarik perhatian karena sejarah pertemuan keduanya yang cukup unik.
Meskipun Sabalenka sebelumnya dominan atas Zheng dalam enam pertemuan sebelumnya, kekalahan mengejutkan di Roma beberapa waktu lalu mengubah segalanya. Kekalahan tersebut, justru dilihat Sabalenka sebagai berkah tersembunyi. Istirahat yang tak terduga justru membuatnya tampil lebih segar dan siap di Roland Garros.
Perubahan Strategi dan Momentum yang Berbalik
Sabalenka mengakui kelelahan yang dialaminya menjelang Roland Garros setelah pertandingan di Roma. Ia merasa perlu istirahat sebelum turnamen Grand Slam ini. Kekalahan di Roma, menurutnya, justru menjadi hal yang baik karena memberikan kesempatan berharga untuk memulihkan kondisi fisik dan mental.
Di babak perempat final Roland Garros, Zheng Qinwen mengawali pertandingan dengan baik. Ia unggul sejak awal, memanfaatkan strategi memperpendek poin dan kendali permainan dari baseline. Zheng bahkan berhasil mematahkan servis Sabalenka di gim ketiga.
Namun, momentum pertandingan berbalik ketika Zheng melakukan dua kesalahan ganda berturut-turut saat unggul 4-2. Kesempatan emas bagi Sabalenka untuk bangkit dan mengambil alih kendali pertandingan.
Analisis Kinerja Kedua Petenis
Zheng Qinwen bermain agresif dengan drop-volley dan forehand yang tajam. Namun, drop shot Sabalenka tidak berjalan efektif di set pertama, banyak yang gagal dan mendarat terlalu dekat garis servis.
Setelah momentum berubah, Sabalenka menampilkan permainan yang lebih tajam dan konsisten. Ia berhasil memenangkan set pertama melalui tie-break. Pada set kedua, Sabalenka semakin dominan, menunjukkan kelasnya sebagai petenis nomor satu dunia.
Zheng sendiri mengakui ketegangan yang dialaminya di perempat final French Open sebagai faktor utama kekalahannya. Ia merasa belum mampu menampilkan performa terbaiknya, hanya sekitar 60-70 persen.
Semifinal Ke-11 Sabalenka dan Tantangan Mendatang
Kemenangan atas Zheng menandai kemenangan Top 10 pertama Sabalenka di Roland Garros. Ini juga menjadi semifinal ke-11 Sabalenka di turnamen Grand Slam, angka yang hanya disamai oleh Maria Sharapova sejak Roland Garros 2011.
Sabalenka kini bersiap menghadapi tantangan di semifinal. Ia telah membuktikan mentalitas juaranya dengan bangkit dari ketertinggalan dan memanfaatkan momentum untuk meraih kemenangan. Jalan menuju final masih panjang dan penuh tantangan, namun dengan performa yang ditunjukkan, peluang Sabalenka untuk meraih gelar juara di Roland Garros semakin terbuka. Kemenangan ini menunjukkan kegigihan dan mentalitas juara yang dimilikinya. Kesiapannya untuk berjuang total di lapangan menjadi kunci keberhasilannya.