Satria Muda Pertamina Jakarta, tim basket legendaris Indonesia, kembali memperkuat jajaran pemainnya dengan mendatangkan bintang baru. Kedatangan Shannon Evans II, point guard berpengalaman berusia 30 tahun, diharapkan mampu membawa tim kebangkitan dan merebut kembali gelar juara Indonesian Basketball League (IBL).
Evans II, yang memiliki darah campuran Amerika Serikat-Guinea, bukan sembarang pemain. Ia bergabung dengan Satria Muda dengan ambisi besar untuk menghidupkan kembali tradisi juara klub yang telah lama malang melintang di dunia basket Indonesia.
Alasan Shannon Evans II Memilih Satria Muda
Keputusan Evans II bergabung dengan Satria Muda didasari oleh dua faktor utama. Pertama, reputasi Satria Muda sebagai klub besar dan bersejarah dengan segudang prestasi menjadi daya tarik tersendiri.
Ia telah melakukan riset, berbicara dengan mantan pemain Satria Muda, dan mendengar langsung cerita tentang kehebatan klub ini. Semua informasi tersebut meyakinkannya bahwa Satria Muda adalah tempat yang tepat untuk melanjutkan tradisi juara.
Faktor kedua adalah daya saing IBL yang terus meningkat. Evans II melihat IBL sebagai liga yang kompetitif dan berkembang pesat, sehingga menjadi tantangan yang menarik bagi kariernya.
Perjalanan Satria Muda: Dari Kobatama Hingga IBL
Berdiri sejak 28 Oktober 1993, Satria Muda memulai kiprahnya di Kobatama (Kompetisi Bola Basket Utama), liga basket tertinggi di Indonesia saat itu.
Perjalanan mereka dimulai dari Divisi 2 pada tahun 1995. Kegigihan dan kerja keras membawa mereka promosi ke Divisi 1 di tahun berikutnya, dan langsung mencuri perhatian dengan menempati peringkat keempat.
Sejak saat itu, prestasi Satria Muda semakin gemilang. Mereka telah menjuarai liga basket Indonesia sebanyak 12 kali, termasuk raihan gelar juara beruntun di musim 2010-2011 dan 2011-2012.
Tak hanya di IBL, Satria Muda juga pernah menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Mereka berhasil menjuarai SEABA Champions Cup 2008 dan ASEAN Basketball League (ABL) 2011-2012 (dengan nama Indonesia Warriors).
Target Juara di Playoff IBL 2025
Evans II bergabung dengan Satria Muda sebagai pemain asing ketiga, bersama Amine Noua dan Artem Pustovyi. Kehadiran mereka diharapkan menjadi tambahan kekuatan yang signifikan menjelang playoff IBL 2025.
Pemain dengan tinggi 1,85 meter ini menyadari tantangan yang menanti. Ia berkomitmen untuk beradaptasi secepat mungkin agar siap memberikan kontribusi maksimal di babak playoff.
Dengan bergabungnya Evans II, Satria Muda semakin optimistis menatap playoff IBL 2025. Mereka siap berjuang keras untuk kembali ke puncak dan melanjutkan tradisi juara yang telah dibangun selama bertahun-tahun.
Kehadiran pemain asing berpengalaman ini, diharapkan mampu membimbing pemain muda dan menciptakan sinergi yang kuat di dalam tim. Kombinasi pengalaman dan semangat muda ini diyakini akan menjadi kunci keberhasilan Satria Muda dalam mengejar target juara.
Dengan sejarah gemilang dan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran pemain, termasuk pemain asing baru yang potensial, Satria Muda Pertamina Jakarta siap menghadapi tantangan di IBL 2025. Momen ini menjadi ujian sekaligus kesempatan bagi mereka untuk membuktikan kualitas dan kembali berjaya di panggung basket nasional.