Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Manusia (Kemenko PMK), gencar mendorong peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pelaku ekonomi kreatif. Langkah nyata yang diambil adalah dengan memberikan pelatihan intensif berbasis kecerdasan buatan (AI) guna meningkatkan daya saing mereka di pasar global.
Pelatihan ini tidak hanya sebatas teori, melainkan program komprehensif yang dirancang untuk membekali para pelaku usaha dengan keterampilan praktis dalam memanfaatkan teknologi AI untuk produktivitas dan pemasaran digital. Kerja sama dengan perusahaan teknologi terkemuka menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program Perintis Berdaya 2025: Membangun UMKM yang Tangguh dan Inovatif
Program Perintis Berdaya 2025 menjadi wadah utama dalam upaya Kemenko PMK untuk memberdayakan UMKM dan pelaku ekonomi kreatif.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PMK, Leontinus Alpha Edison, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan pelaku usaha yang tangguh, adaptif, inovatif, dan mampu bersaing di pasar global.
Bootcamp Perintis Berdaya memberikan akses kepada para peserta terhadap berbagai pengetahuan dan keterampilan penting, meliputi literasi digital, strategi pemasaran daring, dan penguatan branding.
Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, industri, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini. Hal ini diharapkan mampu menciptakan ekosistem pemberdayaan yang kuat dan berkelanjutan bagi para pelaku usaha.
Pemanfaatan AI untuk UMKM: Menggali Potensi Pasar Global
Keterlibatan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti Artisan Professionnel, Olsera, Evlogia Advisory, dan Shopee International Indonesia memberikan nilai tambah tersendiri bagi program ini.
Para mentor dari perusahaan-perusahaan tersebut akan membimbing para peserta dalam menghadapi tantangan bisnis di era digital dan meningkatkan kompetensi mereka secara menyeluruh.
Google Indonesia, melalui Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publiknya, Putri Alam, menekankan pentingnya pelatihan pemanfaatan AI untuk membantu pelaku usaha berekspansi ke pasar global.
Google berkomitmen untuk membantu UMKM Indonesia beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat melalui program Gemini Academy.
Strategi Pemasaran Digital dan Penguatan Branding di Era AI
Meta Indonesia, melalui Kepala Kebijakan Publiknya, Berni Moestafa, menyoroti pelatihan pengembangan identitas merek dan penerapan strategi pemasaran digital yang berdampak dan berkelanjutan.
Pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan media sosial untuk membangun kepercayaan konsumen, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan interaksi autentik antara pelaku usaha dan pelanggan.
Para peserta diajarkan cara membuat konten visual yang menarik, merancang kampanye promosi digital yang tepat sasaran, serta mengukur efektivitas strategi pemasaran melalui berbagai platform sosial.
Tantangan dan Peluang di Era Digital: Persiapan UMKM Menuju Masa Depan
Program Perintis Berdaya 2025 hadir sebagai respon atas tantangan dan peluang di era digital yang semakin kompetitif.
Dengan menguasai teknologi AI dan strategi pemasaran digital yang efektif, UMKM Indonesia diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, dan bersaing secara global.
Keberhasilan program ini bergantung pada komitmen semua pihak, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun para pelaku usaha UMKM sendiri.
Pemerintah perlu terus mendorong inovasi dan kolaborasi untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi perkembangan UMKM Indonesia.
Program seperti ini menjadi langkah penting untuk memastikan UMKM Indonesia mampu beradaptasi dan berkembang di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan persaingan global.
Kesiapan UMKM dalam mengadopsi teknologi AI dan strategi pemasaran digital modern akan menentukan keberhasilan mereka dalam memasuki pasar global dan mencapai potensi maksimalnya.