Wamenkominfo Ajak Media: Bangun Narasi Solusi Digital Indonesia

Playmaker

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyerukan perubahan pendekatan dalam pemberitaan perubahan iklim. Ia mengkritik dominasi narasi bencana di media internasional, yang menurutnya justru kontraproduktif. Lebih dari 80 persen liputan perubahan iklim cenderung fokus pada malapetaka, menciptakan kelelahan publik dan melemahkan upaya kolektif dalam mengatasi krisis iklim. Nezar menekankan pentingnya menggeser fokus menuju solusi dan tindakan nyata.

Perubahan iklim bukan sekadar ancaman yang menakutkan, tetapi juga peluang untuk pembangunan berkelanjutan. Komunikasi yang efektif harus mampu membangkitkan harapan dan mendorong partisipasi aktif masyarakat. Hal ini membutuhkan strategi komunikasi yang lebih bijak dan terarah, mengangkat potensi solusi dan inovasi dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Menggeser Narasi: Dari Bencana ke Solusi

Nezar Patria mencontohkan laporan IPCC tentang Peta Es Laut Arktik. Banyak media, menurutnya, hanya menyoroti sisi bencana dan ketidakpastian. Hal ini menunjukkan kecenderungan jurnalisme untuk terjebak dalam cerita dramatis yang kurang konstruktif. Padahal, komunikasi yang efektif harus menyeimbangkan penyampaian risiko dengan peluang dan solusi yang ada.

Bahasa yang digunakan dalam pemberitaan juga perlu diperhatikan. Nezar menekankan pentingnya menggunakan bahasa yang mudah dipahami masyarakat luas, tidak hanya mengandalkan istilah-istilah teknis yang membingungkan. Visualisasi data juga perlu diperhatikan agar informasi tersampaikan secara efektif dan menarik.

Pentingnya Pelatihan Jurnalis dan Literasi Digital

Untuk mewujudkan perubahan tersebut, Nezar mendorong pelatihan bagi jurnalis. Pelatihan ini difokuskan pada kemampuan membaca dan mengolah data iklim secara cermat dan akurat. Jurnalis harus mampu menyajikan informasi yang kompleks dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh khalayak umum.

Selain itu, pelatihan juga harus mencakup pemahaman tentang konteks sosial dan budaya. Informasi perubahan iklim harus disajikan dengan cara yang relevan dan bermakna bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan demikian, informasi tersebut akan lebih mudah diingat dan menginspirasi tindakan nyata.

Tantangan Era Digital dan Peran Pemerintah

Di era digital, tantangan semakin kompleks. Misinformasi dan bias algoritmik di media sosial bisa menghambat upaya mengatasi perubahan iklim. Penyebaran informasi yang menyesatkan dapat menciptakan kebingungan dan mengurangi kepercayaan publik terhadap informasi yang valid.

Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), berkomitmen untuk mendukung diseminasi informasi perubahan iklim. Hal ini menjadi bagian penting dari strategi nasional untuk pembangunan berkelanjutan. Kominfo berupaya memberdayakan masyarakat, menginformasikan kebijakan, dan mempercepat transisi menuju masa depan yang lebih lestari. Upaya ini melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan penyampaian informasi yang efektif dan kolaboratif.

Komunikasi yang efektif dan akurat mengenai perubahan iklim sangat krusial. Dengan menggeser fokus dari narasi bencana ke solusi, serta dengan memperkuat literasi digital masyarakat, Indonesia dapat membangun ketahanan dan adaptasi yang lebih baik terhadap perubahan iklim. Peran jurnalis dan media sangat penting dalam proses ini, memberikan informasi yang berimbang, informatif, dan menginspirasi tindakan. Upaya pemerintah dan kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci kesuksesan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Popular Post

Eksbis

Bantuan Beras 10 Kg: Mentan Pastikan Petani Terlindungi

Pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras 10 kilogram kepada masyarakat selama dua bulan, Juni dan Juli. Total beras yang disalurkan ...

Berita

Indonesia-Bangladesh: Kerja Sama Ekonomi, Energi & Pertahanan Terkuat

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Arrmanatha Christiawan Nasir, baru-baru ini melakukan kunjungan kerja ke Bangladesh. Kunjungan tersebut bertujuan untuk ...

Gaya Hidup

AI: Revolusi Bisnis, Ancaman Pekerjaan atau Peluang Baru?

Kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi sorotan, tak hanya di perusahaan besar, namun juga usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. ...

Eksbis

Diskon Tol 20%: Jadwal & Ruas Jalan Bebas Macet Juni-Juli

Pemerintah melalui Jasa Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya memberikan kabar gembira bagi para pengguna jalan tol di ...

Eksbis

Fintech Lending Subur: Pembiayaan Produktif Tembus Rp28,63 Triliun

Industri pinjaman online (pinjol) atau fintech lending di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perkembangan ...

Eksbis

Bank Indonesia Kepri Gerebek Uang Palsu: 1.045 Lembar Disita!

Kepulauan Riau (Kepri) tengah berjuang melawan peredaran uang palsu. Bank Indonesia (BI) Kepri mencatat angka yang cukup signifikan dalam beberapa ...