Seruan kemanusiaan untuk Palestina terus bergema di dunia, termasuk Indonesia. Publik Indonesia turut menyoroti agresi militer Israel yang terus berlanjut.
Belakangan, sepuluh Warga Negara Indonesia (WNI) bergabung dalam Global March to Gaza. Mereka terbang ke Kairo, Mesir, untuk bergabung dengan ribuan aktivis internasional lainnya.
Keberangkatan mereka diumumkan melalui akun Instagram Kitabisa pada Jumat, 13 Juni 2025. Aksi ini merupakan wujud kepedulian atas situasi di Palestina.
Sepuluh WNI Berpartisipasi dalam Global March to Gaza
Kesepuluh WNI tersebut terdiri dari berbagai kalangan, termasuk publik figur. Mereka adalah Zaskia Adya Mecca, Hamidah Rachmayanti, Ratna Galih Indriani, Irfan Farhad, Indadari Mindrayanti, Wanda Hamidah, Hemy Sution, Nur Aminah, Tandya Rachmat Sampurna, dan Muhammad Hibatur Rahman.
Para WNI berangkat dari Jakarta pada Kamis, 12 Juni 2025. Mereka akan bergabung dalam perjalanan sejauh 50 kilometer menuju Gerbang Rafah.
Tujuan utama perjalanan ini adalah menyerukan dibukanya akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Perjalanan panjang ini akan melibatkan ribuan aktivis dari berbagai negara.
Tuntutan Aksi Global March to Gaza
Para peserta Global March to Gaza menuntut beberapa hal penting. Mereka menyerukan penghentian agresi militer Israel secara menyeluruh.
Tuntutan lainnya adalah penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Hal ini dinilai penting untuk mengembalikan perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut.
Aksi ini juga menyerukan diakhirinya penjajahan terhadap Palestina. Mereka berharap perdamaian dan keadilan dapat segera terwujud di Palestina.
Selain itu, mereka juga menuntut pembukaan akses kemanusiaan tanpa syarat ke Gaza. Hal ini sangat krusial mengingat kebutuhan mendesak penduduk Gaza akan bantuan kemanusiaan.
Memahami Gerakan Global March to Gaza
Global March to Gaza merupakan gerakan internasional yang mendukung rakyat Palestina. Gerakan ini bertujuan untuk menghentikan agresi militer Israel.
Gerakan ini semakin masif setelah insiden penangkapan aktivis kemanusiaan di perairan internasional. Kejadian ini meningkatkan keprihatinan global terhadap situasi di Palestina.
Pawai awalnya dimulai dari Tunis, Tunisia, menuju Rafah. Peserta aksi terdiri dari berbagai latar belakang, termasuk aktivis, jurnalis, dan masyarakat umum.
Sekitar 1.000 orang dari Afrika Utara berpartisipasi dengan menggunakan bus. Mereka melakukan perjalanan darat yang cukup sulit untuk mencapai Rafah.
Ribuan orang dari berbagai negara juga bergabung dalam aksi ini. Mereka terbang langsung menuju Rafah untuk menyuarakan tuntutan yang sama.
Puncak aksi diperkirakan akan terjadi pada 15 Juni 2025 saat semua peserta tiba di Rafah. Semoga aksi ini dapat memberikan dampak positif bagi situasi di Gaza.
Partisipasi WNI dalam Global March to Gaza menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap isu kemanusiaan di Palestina. Semoga upaya ini dapat mendorong solusi damai dan adil bagi rakyat Palestina.